(pelitaekspress.com) – PALEMBANG – Ditemui dalam acara diskusi publik bertempat di Cafe Om Ndut Kamis (15/10) dengan tema “Efektivitas Pilkada di Tengah Pandemi” Bapak Ramlan Holdan Ketua PKB Provinsi Sumsel tanggapannya, ada 3 hal yaitu perspektif epidemilogi adalah penyebaran virus dalam tahapan pendaftaran, kampanye dan pencoblosan disana terdapat claster baru dalam penyebaran.
Perspektif agama menyatakan atau merekomendasi agar Pilkada diundur dengan alasan banyak mudarat dari pada maslahatnya. Perspektif demokrasi yang mana pemerintahan akan tetap berjalan walau Pilkada ditunda.
Kembali lagi dalam perspektif agama haram hukumnya kita memudharatkan dan di mudaratkan. Dalam pelaksanaan Pilkada serentak ini sudah ada 60 orang yang terkena virus Corona dan 6 orang meninggal itu baru calon, apalagi masyarakat kita setiap hari ada 100 orang meninggal berarti dalam sebulan 3 ribu nanti sampai bulan Desember sekitar 10 ribu korban jiwa yang meninggal.
Ini mau kita selamatkan apa tidak. Pilkada ini tidak di Sumsel saja tapi seluruh Indonesia sebanyak 270 wilayah, Ini harus kita suarakan dan selamatkan, hukumnya fardhu kifayah wajib kita sampaikan didengar atau tidak, semuanya kembali ditangan Presiden masalah Pilkada ini.
Ketua KPU Sumsel Kelly Maryana mengatakan bahwa tantangan terberat pilkada serentak tahun ini di masa pandemi partisipasi pemilih, untuk itu KPU kabupaten akan bekerja dan se-efektif mungkin untuk mendongkrak partisipasi pemilih dengan gencar melakukan sosialisasi.
KPU melakukan kegiatan sosialisasi baik secara langsung maupun melalui media masa dan media online agar partisipasi pemilih tinggi pada pilkada serentak tahun ini.
Kemudian dilanjutkan Kelly, karena dalam PKPU dibatasi nya kegiatan kampanye dengan melibatkan banyak massa maka para kandidat maupun tim pemenangan dapat memanfaatkan teknologi seperti Facebook, Instagram dan media sosial lainya untuk melakukan sosialisasi.
Sedangkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak akan dijadikan klaster baru penyebaran Covid-19 di Pilkada ini insyallah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mengunakan masker mencuci tangan dan menjaga jarak semuanya akan menjadi lebih aman. (Wanto/Nsy).

