(pelitaekspres.com) –SERUI — Kehadiran Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Kepulauan Yapen, Ebzon Sembai, menghadiri Peresmian Pasar Tradisional Kampung Waita di Distrik Teluk Ampimoi. Evoria masyarakat menyambut kehadiran sosok sang pemimpin yang rendah hati, merakyat dan sederhana, iringan tarian adat dari suku Ampari terus mengikuti derap langka di sertai dengan alunan lagu atau bahasa adat sekaligus prosesi adat injak piring dan parang bersilang sebagai tanda kehormatan dan juga pengalongan noken di leher sebagai tanda di terima dalam 4 kampung tersebut sebagai anak yang akan di harapkan serta kalung noken di leher yg isinya adalah aspirasi mereka yang kaitanya dengan pembangunan di 4 kampung itu dalam 5 tahun kedepan di masa kepemimpinanya sebagai Ketua DRPK Yapen. Pengresmian pasar tersebuta di tandai dengan pengguntingan Pita. Selasa (9/9/2025). Pasar ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sekaligus memperkuat peran desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ebzon menekankan pentingnya penggunaan dana desa secara tepat sasaran. Ia menyebut pembangunan pasar di Kampung Waita sebagai contoh konkret pemanfaatan anggaran desa yang berhasil diwujudkan menjadi fasilitas publik.
“Hari ini kita menyaksikan bahwa dana desa dipergunakan dengan baik. Fakta ini tidak bisa dipungkiri. Inilah yang rakyat harapkan: pembangunan nyata yang hadir di tengah masyarakat,” kata Ebzon.
Menurut dia, kepemimpinan kepala kampung sangat menentukan arah pembangunan desa. Visi dan program yang jelas akan memudahkan masyarakat menilai kinerja pemerintahan desa secara objektif.
Ebzon juga berjanji akan memperjuangkan sejumlah fasilitas tambahan, seperti penerangan jalan dan MCK, melalui pembahasan APBD Perubahan.
“Saya bekerja bukan untuk pemerintah, tetapi untuk rakyat yang memilih saya. Karena itu kebutuhan masyarakat akan tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Kepala Kampung Waita Yosep Merasi dalam laporannya menjelaskan, pembangunan pasar ini bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2024 dengan nilai Rp154 juta. Dari jumlah tersebut, sebagian digunakan untuk pengadaan dua unit sepeda motor, sementara sisanya dialokasikan untuk pembangunan los pasar.
Ia mengakui masih terdapat sejumlah kekurangan, terutama fasilitas pendukung seperti listrik dan MCK. Karena itu, ia berharap dukungan pemerintah daerah dan DPRK.
“Pasar adalah urat nadi pertumbuhan ekonomi. Dari tempat sederhana inilah mama-mama Papua bisa berjualan pinang, sayur, keladi, dan pisang untuk membiayai pendidikan anak-anaknya hingga menjadi sarjana,” tuturnya.
Pasar Tradisional Kampung Waita akan melayani masyarakat dari beberapa kampung sekitar, Kampung waita, warironi, Tarei & Arareni Warironi, Kehadiran pasar tersebut diharapkan mendorong roda perekonomian lokal sekaligus menjadi ruang pemberdayaan bagi mama-mama Papua.
Prosesi peresmian berlangsung meriah dan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua DPRK Kepulauan Yapen Ebzon Sembai, disaksikan Plt Kepala Disperindag Hj. Alwi Masse, Anggota DPRK Rian Hendrik, pemerintah distrik, serta masyarakat Kampung Waita.
Acara peresmian turut dihadiri Anggota DRPK Rian Hendrik Tania ( Wakil Ketua Komisi A ) , Plt Kepala Disperindag Haji Alwi Masse , perwakilan Distrik Teluk Ampimoi, unsur TNI-Polri, kepala kampung sekitar, BAMUSKAM, serta tokoh masyarakat, adat, pemuda, perempuan, agama, dan warga Kampung Waita.(GM)