Kementerian Lembaga dan Food And Agriculture Organization Of The United Nations Hadiri Konferensi II Analisis Papua Strategis, Sentani Jayapura

(pelitaekspres.com) -PAPUA, – Topik Otsus, DOB, Tanah Adat, Peluang Investasi, Bisnis Shipping, Ketahanan Pangan, Youth Leadership, Konektivitas Multimoda (tol laut, jembatan udara, perintis darat) dan Olahraga menjadi topik favorit dan menarik pada konferensi kedua Analisis Papua Strategis yang berlangsung di Sentani Kabupaten Jayapura, pada 13-14 Oktober 2023.

Konferensi kedua Analisis Papua Strategis mengusung tema Papua Development Strategy dan sub tema Percepatan Pembangunan Papua menuju Indonesia Emas 2045 berlangsung meriah dan dinamis karena membahas beberapa topik yang sangat hangat di Papua pasca pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di tanah Papua.

Materi yang terbagi dalam 10 Forum yaitu, Forum Otsus & DOB, Forum Transportasi & Konektivitas Multimoda, Forum Ekonomi Bisnis & Perbankan, Forum Food Agriculture & Perubahan Iklim Global, Forum Masyarakat Adat & Agama, Forum Olahraga, Forum Perempuan & Anak, Forum Youth Pemuda, Forum Technology dan terakhir Forum Global Partnertship, yang disampaikan Founder dan Ketua umum APS, Laus Deo Calvin Rumayom bersama Sekjen APS Willem Th. Fofid didampingi Ketua Panitia Ps. Catto Mauri dan Ketua Penyelenggara Konferensi Dorince Mehue.

Hadir dalam pembukaan sekaligus narasumber dan mewakili Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Pusat yang diketuai Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin dan dari Provinsi Papua, Pdt. Alberth Yoku, dalam pidato pembukaannya mengajak peserta konferensi untuk padukan cara pandang, masukkan, pemikiran, sehingga membangun suatu sinergi kolaborasi yang kuat untuk terus menyempurnakan, mempercepat, memperkuat pembanguan Papua menuju Papua Sehat, Papua Cerdas, Papua Produktif, Papua Mandiri yang maju dan Papua yang kita banggakan dan makin kita cinta bersama.

Turut hadir dalam konferensi mewakili Menteri Perhubungan, staf Khusus Bidang Hubungan Antar Lembaga Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana, yang mengapresiasi dan bangga dengan kehadiran Putra Putri Papua dari seluruh dunia yang tersebar di 16 negara dan nusantara yang hadir melalui wadah komunitas Analisis Papua Strategis yang terus memberikan inovasi, masukan dan model baru percepatan pembangunan Papua dengan menyelenggarakan konferensi yang kedua ini.

“Perhatian yang diberikan kepada Papua sangat serius dengan lahirnya Inpres Nomor 9 Tahun 2020 mengenai Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua dan Papua Barat. Percepatan pembangunan tidak boleh melepaskan akar rumput orang Papua, sehingga harus terus dibutuhkan gerak cepat kolaborasi dan sinergitas antar semua pemangku kepentingan yang ada”, ujar Buyung Lalana.

Selaras dengan beberapa isu besar yang dibahas dalam konferensi tersebut, hadir sebagai tamu kehormatan Dr. Jimmy Oentoro Owner World Harvest dan Chairman Fiftytwo Group yang juga sebagai Keynote Speaker sekaligus menyampaikan materi tentang Pengembangan Karakter dan Strategi Pembangunan Sosial Budaya di Papua dengan melihat beberapa peluang usaha dan model desain pengembangan di 60 negara yang terus dikembangkan.

Sebagai narasumber pada talk show pertama Guru Besar Antropologi Universitas Cenderawasih Prof. Dr. Frederick Sokoy, S. Sos, M.Sos, mengatakan kekuatan Papua sangat besar dan bervariasi seperti memiliki 300 lebih kelompok suku dan bahasa, sumber daya alam seperti emas, nikel, biji besi, batu bara dan lain sebagainya kemudian memiliki wilayah ekologi yang sangat besar dan luas, turut ikut hadir sebagai narasumber Pemerintah Provinsi Papua Kepala Dinas Pendidikan Christian Sohilait.

 

Pada kesempatan yang sama, hadir sebagai tamu kehormatan Representative Country Director for Indonesia and Timor Leste Food and Agriculture Organization of the United Nations dan juga sebagai penghubung ASEAN Mr. Rajendra Aryal, Dr. M. Adli Abdullah dari Kementerian ATR/BPN, dan Guru Besar Sosiologi FISIP Universitas Indonesia, Prof. Dr. Bambang Shergy Laksmono M.Sc, menyampaikan pembangunan yang holistik dan antroplogi secara menyeluruh, ikut hadir mewakili Pj. Bupati Jayapura Asisten II Setda Kabupaten Jayapura.

Turut hadir menyampaikan materi via daring Guru Besar Universitas Gajah Mada yang juga Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi & Investasi Transportasi Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc, Ph.D, dengan focus “Arahan presiden mulai dari daerah pinggiran menjadi prioritas terutama wilayah Papua dan Papua Barat dikawasan timur Indonesia. Berbagai ketimpangan pembangunan di kawasan wilayah timur harus diberikan suatu solusi dan penyelesaiannya dengan peluang investasi transportasi dan bussines shipping” Ujar Prof Wihana.

Hadir sebagai narasumber lainnya dari TE External Communication PT. Freeport Indonesia Kerry Yarangga, kemudian akademisi dan praktisi kemaritiman Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Willem Thobias Fofid, S.SiT, M.Pi hadir dengan focus materi peluang investasi usaha jasa terkait angkutan perairan pada forum transportasi dan konektivitas multimoda yang membahas secara explisit isu “Peluang tantangan investasi usaha jasa terkait angkutan di perairan dan juga tol Laut serta multi moda transportasi Papua, Papua Barat dan 4 DOB sebagai poros maritim, ujarnya.

Selain itu, dirinya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Program Strategis Nasional Tol Laut yang memiliki tujuan untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin kesejahteraan di wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) dan juga Papua sebagai basis pengembangan menghadapi perdagangan luar negeri Indo-Pasifik serta praktisi dan  perwakilan APS Amerika Serikat & Canada Yekison Telenggen, Daniel Game dan Anis Labene.

Turut hadir secara laring dari ICRP, Ustad Achmad Nurcholis bersama Pdt. Franky Tampubolon, S.Th dan melalui via daring yaitu Alyssa Wahid dari Gusdurian, Melani Luturan USA Women Community and Founder of Papua, serta juga tamu kehormatan lainnya Peneliti Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN Dr. Herie Saksono, kemudian Komisaris PT. KAI dan juga sebagai Widyaiswara Utama Kemenhub Dr. Cris Kuntadi, CA, CPA, QIA dan beberapa narasumber dari Kementerian Lembaga lainnya, (Red).

Tinggalkan Balasan