(pelitaekspress.com). PURWAKARTA – Jelang malam tahun baru Islam 1442 Hijriah, Kementrian Agama Kabupaten Purwakarta mengimbau masyarakat tidak mengudang keramaian massa. Yang mana diketahui budaya malam tahun baru Islam masyarakat selalu melakukan pawai obor keliling. Karena hal tersebut guna menghindari adanya Penyebaran Covid-19.
Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta, Tedi Ahmad Junaedi mengatakan imbauan tersebut disampaikan adanya kerumunan massa di malam 1 Muharram 1442 Hijrah. Karena kondisi pendemi covid-19 khususnya di Kabupaten Purwakarta masih naik turun dan di khawatirkan masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan saat merayakan malam tahun baru Islam.
Menurutnya, budaya malem 1 Muharram yang bisa di lakukan umat Islam seperti pawai obor dan takbiran keliling berpotensi meningkatkan penularan Covid-19, sebab kegiatan tersebut rawan menimbulkan kerumunan massa tanpa adanya pembatasan jarak.
“Intinya kita kan tidak tau telah megang apa, menyentuh apa, dan pastinya akan banyak massa berkumpul, ini yang kami khawatirkan menjadi potensi besar. Jangan sampai malem 1 Muharram atau tahun baru Islam menjadi coaster kedua di masa Pendemi ini,” tutur Tedi Rabu (19/08/2020)
Meski adanya diimbau untuk tak digelar segala bentuk aktivitas yang sifatnya mengundang massa di malam tahun baru Islam 1442 H, ia berharap hal tersebut tidak mengurangi kekhidmatan perayaan malam 1 Muharram ini.Sebab bagaimanapun juga, saat pandemi Covid-19, protokol kesehatan masih tetap harus dikedepankan.
“Kita tetap melaksanakan kegiatan ibadahnya dengan khidmat berdoa bersama keluarga dirumah masing masing. Namun dengan kondisi waspada Covid-19, masyarakat pada umumnya harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucap Tedi. (DR)

