(pelitaekspress.com) -PAGARALAM –Korupsi yang paling rentan dan manusialah yang menjadi penentu dalam konteks ini jelas Kapolda Sumsel irjen Pol Prof.Eko.Indra Sabtu (08/08).
Betapa banyak ‘Wong” yang dahulunya, punya jabatan, berkecukupan, dan terhormat yang akhirnya melarat dan menderita karena tersangkut masalah diatas. Ulah siapakah ini ? Siapa yang berperan ? Jawabnya tidak lain adalah kita (Wong). Jelas dalam hal ini kita sebagai penentu, mau baik, buruk, kekanan, kekiri, berbuat atau berdiam diri dan seterusnya.
“kita (Wong) lah yang menentukan. Dan tentunya kita semua ingin berpartisipasi dalam kebaikan. Lamjut Kapolda Sumsel, berkenaan dengan itu kita sebagai Bhayangkara sejati harus menyumbangkan Dharma Bhakti sekecil apapun demi negeri ini.
“Kita harus berikan pengabdian dengan baik.”ingatnya saat memberikan wejangan kepada angota Polres Lahat, Pagaralam dan Empat Lawang yang dipusatkan di aula gedung SD Negeri 74 Pagaralam.
Ditegaskan Kapolda, pelanggaran terbesar di Polda Sumsel yang berujung dengan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) pertama disersi dan kedua Narkoba. Sesuai dengan data anggota yang di PTDH kurun waktu 2019 – 2020 terbilang cukup tinggi, padahal menjadi seorang anggota Polri tidaklah mudah.”tidak gampang untuk menjadi anggota Polri.”jelasnya,
Karenanya mari kita sama-sama menjaga diri dan nama baik institusi. Dengan melaksanakan tugas secara rajin, baik dan bertanggungjawab. Berkenaan dengan yang nomor dua, pelanggaran karena narkoba oleh anggota cukup memperihatinkan sehingga harus berujung dengan PTDH. Tentunya tak seorangpun yang ikut (hadir) disini tak menginginkan PTDH melainkan pensiun pada masanya, pungkas Kapolda.
Terlihat semua peserta pembekalan seksama dan serius menyimak apa yang disampaikan Kapolda.(Repi)