(pelitaekspres.com) – YAPEN- Kepala Distrik Teluk Ampimoi Gustaf Hektor Ruamba, SE, MA, berterimah kasih dan apresiasi masyarakat yang melakukan pemalangan Puskesmas Mumbeai Randawaya dan Sekolah Dasar (SD) di kampung Ampimoi. Pemalangan ini terjadi di saat mendengar pengumuman hasil Honorer 2023 oleh pemerintah daerah Kabupten, tindakan ini dilakukan karena merasa kecewa.
“hari ini secara resmi kami bersama masyarakat buka palang Puskesmas Randawaya dan SD Negeri Ampimoi dan disaksikan oleh Kapolpos dan keluarga yang melakukan pemalangan selama kurang lebih hampir 3 minggu.” ujar Kadistrik Gustaf H. Ruamba, saat dihubungi media ini melalui WAnya, Jumat (13/10/23).
“Saya selaku kepala Distrik Teluk Ampimoi adalah kepanjangan tangan dari pemerintah daerah di tingkat distrik, pada saat kunjungan Pj Bupati saat Pencanangan papan nama sekolah SMP Negeri Randawaya dalam sambutannya menyampaikan agar pemerintah distrik segera melakukan kordinasi ke pihak – pihak yang melakukan pemalangan terhadap fasiltas pemerintah di daerah masing masing”.

Pada saat itu juga, saya melakukan pendekatan dengan mereka dan mendapat respon yang cukup luar biasa sehingga hari ini, saya di dampingi Kapolpos dan bersama keluarga yang melakukan pemalangan Sekolah maupun Puskesmas sama – sama resmi membuka palang, beber Gustaf
“atas dasar petunjuk dan perintah pimpinan Bapak Pj Bupati kepada kami yang disampaikan secara resmi pada saat Pencanangan Papan nama sekolah SMP Negeri Randawaya untuk melakukan kordinasi dengan pihak – pihak yang melakukan pemalangan terhadap gedung pemerintah agar dapat di buka kembali.”
Ditempat yang sama, Yustus Auna mengatakan kepada pemerintah daerah bahwa, anak – anak kami kurang lebih 9-10 orang sudah bekerja bertahun – tahun mulai dari 7 sampai 13 tahun mereka tidak di akomodir dalam pengumuman hasil Honorer kemarin. Hal ini yang membuat Saya dan Bapak Mas Yos Manobi melakukan pemalangan pada Puskesmas Mumbeai Randawaya.
“kami berdua hari ini buka palang bermasa Kepala Distrik Teluk Ampimoi Gustaf H. Ruamba dan di dampingi Kapospol Frits Matiserai. Untuk itu, jika ada titipan magang atau kontrak dari luar yang ada di Puskesmas Mumbeai silakan keluar, biar lowongan ini hanya buat anak anak kami di teluk Ampiamoi.
Tegas Yustus terutama anak Papua yang di SK menjadi Kepala Puskesmas tolong diperhatikan anak-anak dari kampung ini yang diusulkan, tidak boleh ada titipan dari siapapun untuk masuk berkerja di puskesmas ini”
Sementara, guru honorer atas nama Piet Yosias Worumi SE, menjelaskan pemalangan di sekolah SD Ampimoi, kami orang – orang pribumi yang mengajar anak bangsa di kampung ini dari belum mengerti sampai hari ini mengerti.

Kami mengabdi sudah 13 tahun jadi guru honorer di sini, sehingga pasca pengumuman nama kami tidak di akomodir, Saya dan bapak Paris Mansai langsung palang Sekolah, supaya pemerintah atau Negara bisa memperhatikan kami anak-anak negeri yang mengajar sekian tahun menjadi prioritas.
Ada yang baru honor 1-2 tahun sudah diangkat, perbedaanya dengan kami di mana kami ini punya ijasah resmi pendidikan yang cukup. Kami mengabdi sudah bertahun-tahun lamanya bahkan sudah ganti 4 Kepala Sekolah di SD ini, kami masih jadi guru Honor sampai sekarang.
“tapi yang kami kesal bukti di lapangan orang lain yang diangkat jadi PNS kami tidak di saat itulah kami marah lalu sekolah ini kami palang”.
Ditegaskan bahwa dengan situasi itu, hari ini kami buka palang, maka hari ini kami minta kepada pemerintah daerah pada saat PPPK nantinya kami bisa di angkat, (Rilis/GM).


