Kadis Kesehatan Yapen, Paparkan Persiapan Jelang Vaksinasi Covid-19

(pelitaekspress.com) – KEP. YAPEN – Kaitan dengan pencanangan program Vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah, yang langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 12/01/2021 di Jakarta, maka merupakan awal pelaksanaan program vaksinasi dilakukan.

Kepada media, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen Karolis Tanawani, S.KM, MPH, mengatakan bahwa program Vaksinasi akan dilakukan untuk tahap pertama setelah melewati tahap-tahap persiapan yang sedang dilakukan, dijelaskan diruang kerjanya Rabu 03/01/2021.

Menurut Kadis Kesehatan Yapen bahwa perkembangan kasus Covid-19 terkonfirmasi positif di Kabupaten Kepulauan Yapen itu sekitar 260 orang, yang meninggal 10 orang, yang menjalani isolasi mandiri hampir 60 orang, kemudian yang ditanggani hingga sembuh ada 200 orang.

Dari hasil rapid test antigen yang kami dilakukan, kerjasama dinas kesehatan dengan berbagai klinik praktik dokter yang berada di Serui Yapen ini, hampir 86 orang yang terkonfirmasi positif rapid antigen tegasnya.

Jadi sepintas kita melihat, situasi kondisi perkembangan Covid-19 ini, semacam fenomena gunung es. Jadi permukaan itu nampak muncul 1 (satu) tapi sebenarnya yang terpapar itu sudah sekian banyak orang tuturnya.

Itu bisa dibuktikan dengan kemarin 1 kasus rapid test antigen yang kita lakukan di SMP Negeri 1 Serui, kami temukan 1 kasus disana. sehingga kami coba lakukan test tracing ke rumah. Pasien terpapar ini, kami temukan sampai 12 orang. Dari 12 orang ini, kami rekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk test ficiar ke Laboratorium RSUD Serui.

Itu semuanya positif Covid-19. Dengan demikian, bahwa ini adalah fenomena gunung es yang sudah saya sampaikan bahwa penularan Covid-19 di Kabupaten ini sudah cukup masif.

Kenapa bisa terjadi? Karena masyarakat kita masih menganggap enteng/ remeh, banyak yang keras kepala, virus ini tidak memberatkan dan berbahaya, virus ini belum parah dll. Sebenarnya bahwa virus ini sudah sangat mewabah dan Pandemi yang perlu diwaspadahi. Daerah lain sudah banyak korban, dan kita di Serui masih bisa teratasi.

Tahun lalu dari Maret hingga 31 Desember 2020 kita butuh waktu yang cukup panjang dalam menangani kasus ini hingga tercatat yang meninggal 5 orang, namun sejak kita masuk 1 Januari 2021 hingga saat ini, dari hasil tes tracing dan treatment yang kita lakukan dan dari catatan kami sudah 5 orang sehingga tercatat korban meninggal karena Covid-19 sudah 10 orang.

Kita tahu bahwa hingga saat ini dalam penanganan Covid-19 ini belum ada obatnya, pemerintah terus berusaha mencari solusinya. Salah satunya adalah dengan Vaksinasi, Vaksinasi ini sebelum pemerintah melakukan pembelanjaan, sudah dilakukan proses uji kliniks yang cukup lama hampir setahun khususnya vaksin sinovac ini.

Vaksin Sinovac ini telah dilakukan uji kelayakan oleh Badan Pengujian Obat dan Makanan (BPOM) yang mengeluarkan uji kelayakan konsumsi. Dan ini layak digunakan/dikonsumsi oleh manusia. Jadi semua jenis Obat, makanan, minuman, Kosmetik dan Vaksin yang dikonsumsi oleh manusia ketika lisensinya dikeluarkan oleh BPOM maka layak untuk dikonsumsi jelasnya.

Khusus untuk kita di Yapen selama beberapa waktu ini, kami sedang melakukan persiapan-persiapan. Untuk Vaksin ini, kita diberikan 1400 vial yang diprioritaskan untuk disuntikan kepada 700an tenaga medis kesehatan yang ada di 13 Puskesmas dan RSUD Serui.

Ketika kita sudah melakukan persiapan, maka tenaga medis kita saat ini sedang mengikuti training via daring. Instruktur yang melatih tenaga medis/ vaksinator kita dari Kementerian Kesehatan yang bekerjasama dengan BPP Kesehatan Makasar, dan juga dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

Setelah pelatihan ini, maka kami akan melakukan rapat pembentukan kelompok kerja (Pokja Kipi), Pokja ini dimaksudkan untuk penanganan jika terjadi kasus-kasus efek samping yang timbul dari Vaksinasi Covid-19 ini.

Apabilah setelah dilakukan vaksin dan terjadi kasus-kasus efek samping maka Pokja ini akan focus penanganannya. Jadi Pokja ini akan dipimpin oleh seorang dokter ahli penyakit dalam guna menangani kasus-kasus efek samping.

Setelah semua persiapan dilakukan maka kedepan akan ada edukasi dan pencanganan serta sosialisasi kepada masyarakat tentang Vaksinasi ini ungkapnya. (ed.zri).

Tinggalkan Balasan