Jemaat Firca  Ransarorif Sukses Lomba Peringati Minggu Sengsara dan Jumat Agung 2022.

(pelitaekspres.com) –YAPEN- Badan pelayan PKB dan PAR Jemaat GKI Firman Bercahaya Ransarorif Klasis Yapen Selatan, pekan lalu melaksanakan serangkaian kegiatan Lomba dalam rangka memperingati minggu Sengsara dan Jumat Agung, dengan tema “Yesus menanggung sengsara Manusia untuk kehidupan”.

Berbagai kegiatan lomba yaitu bernyanyi yang diambil dari Nyanyian Rohani Nomor 49 Kepala Yang Berdarah, Menyebutkan Tujuh Perkataan di Atas Salib, Menyebutkan Doa Bapa Kami, Menyebutkan Alkitab Perjanjian lama. serta Menyebutkan 10 hukum Tuhan, kegiatan yang dilakukan dihalaman Gedung Gereja Firman Bercahaya Ransarorif hingga Minggu, 10/04/22, urai pesannya kepada media, 20/04/22.

Daniel Nuboba selaku Panitia pelaksanaan, mengucapkan terimakasih kepada jemaat yang telah mendukung kegiatan dalam merayakan Minggu-minggu kesengsaraan Tuhan Yesus Kristus, kegiatan ini bukan untuk mencari menang atau kalah tetapi ini sebagai suatu bentuk pelayanan kepada jemaat untuk mengingat kembali apa yang menjadi pedoman bagi kita orang percaya pada Gereja Kristen Injili di tanah Papua, terlebih khususnya Jemaat Firman bercahaya Ransarorif, bebernya.

Pelaksanaan lomba, dari 29 peserta dan 5 kategori tersebut, juara lomba yaitu kategori Baca 10 Hukum Tuhan atas nama Yudin F Andrei dan Martenci Arebo,. kategori  Menghafal Alkitab Perjanjian Lama atas nama Welvita Ansanai dan Gadis Nuboba,. kategori sebut Tujuh Perkataan di Kayu Salib atas nama Dian Waroi dan Naema Kaifei,. kategori Ucap Doa Bapa Kami menggunakan Bahasa Menawi atas nama Desi Tata dan Gaad Arebo,. terakhir kategori Menayanyi Nyanyian Rohani 49 ayat 1 Kepala Yang Berdarah atas nama Welike Wayeni dan Naomi Arebo, urainya.

Pdt, Gayus Wamea, S.Th menyampaikan patut kita mengucapkan syukur kepada Tuhan karena semua yang kami lakukan demi kemuliaan Tuhan, dalam rangka memperingati kesengsaraan Tuhan yang ke tujuh dengan tema.” Yesus menanggung sengsara Manusia untuk kehidupan” yang di sampaikan oleh Sinode GKI di Tanah Papua.

Tegasnya bahwa Selama tujuh minggu, jemaat diarahkan untuk menghayati apa arti dari kesengsaraan Tuhan Yesus Kristus, dan pada intinya pada hari ini pada Minggu ke  tujuh ada kegiatan lomba yang kami lakukan, pungkasnya.

Ada dua bagian kegiatan yang di lakukan oleh Unsur PAM dan yang di lakukan oleh Unsur PKB dan PAR, yang pertama pada Minggu kesengsaraan ke enam, Unsur PAM mengadakan Kegiatan Hiking Bersama Jemaat Firman Bercahaya Ransarorif, dan yang kedua yang kami laksanakan pada hari adalah kegiatan yang di selenggarakan oleh Unsur PKB dan PAR.

Dalam kegiatan ini kami menyampaikan kepada seluruh jemaat, untuk bagaimana mereka harus kembali untuk melihat perjalanan dan membaca Alkitab, harap Pendeta. Ada lima kegiatan diantaranya menyanyi Nyanyian Rohani 49 ayat 1, nyanyian ini biasa dinyanyikan namun banyak yang tidak mengetahui intonasi dari nyanyian tersebut, sehingga kami ambil Nyanyian Rohani tersebut untuk dinyanyikan supaya kedepannya kita menyanyi terus dan ini yang perlu kita lakukan, ujar Pdt.

Harapannya kepada jemaat bahwa nilai hari ini, mengantarkan kita pada masa depan, nilai yang akan datang yaitu kegiatan – kegiatan seperti ini, dan “Saya berharap bahwa warga jemaat harus terlibat pada kegiatan-kegiatan gereja”.

Bukan kita melihat dapat hadiah seperti apa, tetapi intinya adalah makna dari apa yang kita buat, terutama menyongsong kesengsaraan Tuhan Yesus Kristus ke tujuh, tetapi ada momen lain pada hari- hari besar gerejani dan itulah program yang kami buat agar kedepannya kami dapat lakukan, tutup urainya. (Peliput Yance, Editor Zack).

Tinggalkan Balasan