(pelitaeskpres.com) -SERUI – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar sosialisasi dan skrining HIV di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Serui, Jumat, 14 November 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda prioritas menjelang peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2025, yang tahun ini difokuskan pada penguatan edukasi dan deteksi dini di lokasi rawan penularan.

Kegiatan dibuka dengan senam kebugaran bersama warga binaan untuk menciptakan suasana inklusif sebelum memasuki materi inti. Setelah itu, tenaga kesehatan dari Puskesmas Warari menyampaikan edukasi mengenai penularan HIV, pencegahan, hingga akses layanan bagi populasi rentan. Para warga binaan menanggapi sesi ini dengan antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan interaksi selama penyampaian materi.
Usai sosialisasi, tim kesehatan melakukan skrining HIV bagi warga binaan dan petugas Lapas. Pelaksanaan skrining dipantau langsung oleh Ketua Panitia HAS 2025, Loretha S. Wayoi, yang menegaskan bahwa intervensi di lingkungan pemasyarakatan adalah langkah strategis untuk memperluas cakupan deteksi.

“Kegiatan di Lapas bukan hanya seremoni jelang HAS, tetapi bagian dari upaya sistematis untuk menemukan kasus lebih cepat dan memberikan pendampingan sejak dini,” ujar Ketua Panitia dalam keterangannya.
KPA menurunkan tim lengkap, melibatkan tenaga kesehatan, panitia HAS, serta komunitas pendamping ODHIV, guna memastikan kegiatan berlangsung tertib dan mencakup seluruh target sasaran.

Agenda hari ini di Lapas menjadi pembuka rangkaian kegiatan KPA menjelang Hari AIDS Sedunia 2025. Beberapa kegiatan lain yang telah dijadwalkan antara lain:
15 November — Pembagian kondom di kawasan lokalisasi
21 November — Pemutaran film dan sosialisasi HIV di Pantai Cinatua
28 November — VCT Mobile di lingkungan Pemerintah Daerah
1 Desember — Jalan santai, pembagian bunga, senam, dan Malam Emran
Talkshow RRI — Jadwal akan diumumkan melalui koordinasi dengan komunitas ODHIV
KPA Kepulauan Yapen menyatakan seluruh agenda lapangan ini merupakan bagian dari strategi memperkuat pencegahan, sekaligus memastikan akses layanan HIV semakin dekat dengan masyarakat.


