ICRP Ikut Mendorong Masyarakat Adat Dan Agama Bekerja Sama, Berkolaborasi Guna Memberikan Yang Terbaik Bagi Papua.

(pelitaekspres.com) -BIAK, – Konferensi 1 Analisis Papua Strategis (APS) yang dilaksanakan sejak 27-30 April 2022 di Swisbel Hotel Biak, menghadirkan berbagai kalangan profesi dengan maksud ikut memberikan wacana dan pengayaan program-program strategis sebagai solusi dalam implementasi bagi masyarakat di tujuh wilayah adat Papua, Jumat, 29/08/2022.

Ahmad Nurcholish selaku Direktur Program Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) yang ditemui disela-sela kegiatan mengatakan bahwa kehadiran ICRP dalam kegiatan Konferensi 1 APS karena Papua adalah bagian dari rumah besar Indonesia, jika selama ini banyak yang lupa akan Papua, namun dirinya kembali menegaskan bahwa karena Papua sebagai bagian dari Indonesia maka ICRP sebagai komunitas lintas agama, suku/adat maka merasa perlu untuk hadir, bebernya.

Secara khusus, urai Direktur Program ICRP Ahmad Nurcholish ini bahwa dengan keterlibatan dalam forum masyarakat adat dan agama karena sebagai entitas penting dalam masyarakat Papua, maka ICRP ikut mendorong masyarakat adat, komunitas adat dan agama agar bisa bekerja sama dan berkolaborasi guna memberikan yang terbaik bagi Papua terutama dalam persoalan Keadilan, Kesejahteraan dan Kedamaian masyarakat Papua, tandasnya.

Kedepan dengan Analisis Papua Strategis, harapannya bahwa perlu implementasi dalam tindakan nyata, pungkas Ahmad bahwa APS ini bisa tidak memiliki daya manfaatnya bagi masyarakat Papua jika tidak ada eksen plane. Untuk itu, urainya bahwa pikiran-pikiran solusi melalui konsep proposal yang digagas peserta pada forumĀ  Konferensi 1 Analisis Papua Strategis yang akan dilaksanakan perlu dengan skala prioritas kegiatan, bebernya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam jangka pendek, menengah dan panjang dalam rangka mengimplementasi gagasan-gagasan yang telah dibahas. Selain itu, sangat penting adalah melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) tentang kerjasama, implementasi dari proposal-proposal yang digagas bisa dilasanakan sesuai keinginan bersama bagi penerima manfaat terutama kepada warga masyarakat Papua.

Pungkas Ahmad Nurcholish bahwa kedepan dalam rancangan Konferensi 1 sudah harus dilaksanakan, perlu hasil-hasil gagasan pada Konferensi 1 APS telah diimplementasi diatas 50%, bahkan menurutnya jika Konferensi 1 APS jika belum mencapai angka diatas 50%, pintanya untuk Konferensi 2 belum bisa untuk dilaksanakan karena butuh komitmen bersama. Harapnya agar secepatnya gagasan-gagasan solusi bisa segera dilaksanakan sehingga nantinya tidak menjadi pepesan kosong.

Menurut Ust. Ahmad bahwa poin impementasi menjadi model yang berbeda antara Analisis Papua Strategis dengan forum-forum lain yang hadir dalam membedah dan melahirkan gagasan-gagasan yang muncul dari forum sesegara akan di laksanakan demi memenuhi kepentingan masyarakat Papua, bebernya.

Pintanya bahwa dalam waktu dekat gagasan-gagasan yang telah dibahas dalam forum Konferensi 1 Analisis Papua Strategis agar bisa dilaksanakan, karena forum ini harus berbeda dengan forum-forum lain yang ada sebelumnya karena jika tidak maka tidak ada bedanya dengan forum-forum lainnya.

Tegasnya lagi bahwa sangat sepakat dengan pernyataan Ketua umum APS Laus Deo Calvin Rumayom bahwa setiap peserta yang hadir tidak dengan membawa permasalahan tetapi hadir dengan membawa gagasan-gagasan berupa proposal solusi yang terbaik bagi kepentingan pembangunan masyarakat Papua dan Indonesia, pungkasnya. (Zack).

 

Tinggalkan Balasan