HPN Penuh Haru: Pengurus PWI dan SMSI Kota Metro Peduli Jenguk Wartawan Senior Saat Sakit

(pelitaekspress.com) -METRO- Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Ali Imron Muslim dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)  Kota Metro membesuk wartawan senior yang juga tokoh Pers Sudirman KM penuh dengan haru saat terbaring di tempat tidur, Selasa (9/02/2021) di kediamannya 22 Gang Subur Kerurahan Hadi Mulyo Barat Metro Pusat.

Pasalnya, Sudirman, KM yang akrab disapa Bang Dirman memulai profesinya sebagai wartawan Lampung Post sejak 1980 an. Beliau juga pernah menjabat Ketua PWI Kota Metro pada 2014 hingga 2017.

Padamomentum HPN 2021 saat ini, SMSI bersama PWI menyerahkan cinderamata siluet wajah, karya Linang Kharisma, seniman galeri Kekasih Cahaya, Tejo Agung, Metro Timur. Simbolis peniupan lilin kue perayaan HPN ke-75 dihadapan Bang Dirman, dilakukan bersama Hi Darmanto, Ali Imron Muslim Ketua SMSI dan Rino Panduwinata Sekum PWI Kota Metro.

Ketua SMSI Kota Metro Ali Imron Muslim mengatakan, pada Hari Pers Nasional ini, kami dari PWI dan SMSI Kota Metro merayakan kegembiraan bersama di kediaman Bang Dirman. Beliau wartawan senior sekaligus sepuh, sebagai guru dan panutan kami,” pungkasnya.

Dewan penasehat PWI Kota Metro Hi Darmanto, SH mengatakan, Bang Dirman sosok wartawan luar biasa dan pekerjaan keras. Pada Tahun 1980, beliau memasuki dunia kewartawanan, sebagai Kepala Biro (Kabiro) pertama disalah satu surat kabar harian di Lampung. “Ia konsisten, dan fokus serta memiliki narasumber yang kuat” ujar Darmanto.

Darmanto berpesan, sebagai pilar ke-4 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pekerja pers wajib menyuguhkan tulisan yang berkualitas, dengan narasumber yang kuat, dan mengedepankan kode etik Jurnalistik sesuai amanat UU Pokok Pers nomor 40 tahun 1999,” jelas Darmanto.

Istri bang Dirman, yakni Ibu Yuliana menyampaikan apresiasi atas perhatian dan silaturahmi yang tetap terjaga antar insan pers. Ia mengenang, kerja jurnalistik yang tidak terlupakan yaitu saat Bang Dirman meliput tragedi Talangsari.

“Suami saya hilang dari rumah selama berhari-hari. Bahkan, Lampung sempat geger dengan berita Tragedi Talangsari yang diterbitkan Lampung Post. Orang-orang baju loreng bolak-balik ke rumah cari dia. Anak-anak masih kecil waktu itu,” kenang Yulina.

Menurutnya, saat ini Bang Dirman terbaring ditempat tidur selama tiga tahun dua bulan. Akibat penyakit komplikasi Jantung dan Hipertensi yang ia derita. Kami sekeluarga mohon doanya kepada rekan-rekan Pers, agar penyakit yang di deritanya dapat sembuh dan bisa kembali beraktivitas,” harapnya dengan haru. (Pur)

Tinggalkan Balasan