(pelitaekspres.com) – JAYAPURA – Senin 17/5/20021; Acara halal bi halal yang diselengarakan untuk merayakan idul fitri 1442 Hijriah di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Cenderwasih yang dengan mengangkat tema, Halal Bi Halal 1442 Hijriah Merajut Kebersamaan Bersatu Melawan Covid-19 Menuju New Normal.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Cenderwasih Dr. Ir. Johni Jonatan Numberi, ST, M.Eng dalam sambutannya menyampaikan menyampaikan Atas Nama Pribadi dan Keluarga, serta Keluarga Besar Fakultas Teknik Universitas Cenderwasih Selamat Idul Fitri 1442 Hijriah Mohon Maaf lahir dan Batin pada kesempatan tesebut juga Numberi menyampaikan makna idul fitri dalam sambutannya yakni Idul Fitri merupakan suatu perayaan kemenangan oleh umat muslim yang telah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh adalah suatu gambaraan ketaatan terhadap perintah Agama untuk mengontrol dan menahan diri bukan hanya terhadap rasa lapar dan haus, tetapi juga terhadap menjaga perilaku yang baik dan benar sesuai dengan ajaraan Nabi Muhamad, dalam konteks tersebut acara halal bi halal ini memberikan pesan kepada kita untuk tetap mentaati perintah pemerintah untuk tetap mentaati protokol kesehatan namun aktivitas kita tetap dijalankan, dalam lingkup Fakultas Teknik maka kita tetap dituntuk untuk tetap menjalankan tri dharma perguruan tinggi dengan terus memperbaiki tali silaturahmi di Lingkungan Fakultas Teknik, dalam sambutannya tersebut juga Numberi memberikan sedikit uraian makna ketuapat sebagai makanan khas disaat lebaran, dimana dalam pandangan dari filosofi jawa yang berbunyi kupat atau sering disebut ketupat merupakan kependekan dari kata ngaku lepat yang berarti meminta maaf dan laku papat yang berarti empat tindakan, realisasi dari filosofi tersebut adalah sungkeman yang mengajarkan rasa menghormati orang tua, bersikap rendah hati, dan memohon keikhlasan serta pemberian maaf dari orang lain, sementara filosofi janur atau daun kelapa muda tersebut berasal dari bahasa arab ja’a nur atau celah tempat datangnya cahaya, seingga hal tersebut sangat memberikan makna yang mendalam terhadap perayaan halal bi halal di lingkungan Fakultas Teknik.
Dikesempatan yang sama Rektor Universitas Cenderawasih, Dr. Ir Apollo Safanpo, ST, MT menyampaikan Atas Nama Pribadi dan Keluarga, serta Keluarga Besar Universitas Cenderwasih menyampaikan Selamat Idul Fitri kepada Saudara/i Umat Islam yang masih berada pada masa Idul Fitri, Safanpo juga memberikan apresiasi kepada Dekan Fakultas Teknik yang telah melaksanakan halal bi halal tersebut, dan ini menjadi contoh yang baik indahnya toleransi beragama yang harus di bangun di Lembaga Pendidikan Tinggi Universitas Cenderwasih ini, dengan terus menyebarkan hikmah kebaikan diantara mahasiswa di Universitas Cenderawasih.
Dalam acara halal bi halal tersebut juga turut hadir sesepu Fakultas Teknik Uncen, Prof. Dr. Pratikno yang juga turut memberi sambutan berupa hikmah lebaran dan penekanan Islam sebagai agama yang selalu dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai dengan agama lain, dan Islam tidak menebarkan kebencian melainkan menebarkan kebaikan cinta dan damai, sementara acara Halal bi halal tersebut juga turut dihadiri oleh Ketua Majeli Ulama Indonesia Provinsi Papua KH. Syaiful Islam Al Payage, yang hadir sebagai penceramah dalam acara tersebut, dalam ceramahnya ketua MUI Papua tersebut menjelaskan bagaimana halal bi halal tersebut lahir, dan hal tersebut merupakan suatu kearifan lokal bangsa indonesia yang diawali dengan mantan Presiden Indonesia kesatu yang inigin merayakan lebaran bersama masyarakat di lingkungan istana, dan saat itu Ir, Soekarno meminta bantuan kepada seorang ulama KH Wahab Chasbullah;
Istilah Halal Bihalal muncul sekitar pertengahan Ramadhan pada 1948. Ketika itu, Presiden Soekarno tengah dihadapkan dengan permasalahan disintegrasi bangsa yang kian memanas pasca-pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dan PKI di Madiun. Di tengah situasi pelik itu, para elit politik pada saat itu justru saling bertengkar dan tak mau duduk bersama mencari solusi.
Halal Bihalal menjadi populer dan diterima semua pihak, karena berisi pesan integrasi bangsa. Melalui acara Halal Bihalal jangan lagi ada dendam antara satu sama lain. Lapangkan dada dan hilangkan warna-warni perbedaan lokal di hadapan kebesaran Allah sehingga menurut KH Syaiful Islam Al Payage menyampaikan Halal Bihalal bertujuan menjalin dan lebih mempererat kembali silaturrahim antara sesama umat Islam (ukhuwwah Islamiyyah), sesama warga bangsa (ukhuwwah wathaniyyah), dan sesama umat manusia (ukhuwwah basyariyyah)
Mari kita membuktikan bahwa amaliah Ramadhan kita berhasil meraih predikat “Mabrur” dan “Mabruk” dengan mengubah perilaku kita yang kurang baik menjadi lebih baik. acara tersebut kemudian ditutup oleh KH Syaiful Islam Al Payage dengan Doa Penutup dan juga ramah tamah. (*)