Hadir Bersama Warga Pantai Lori Raimbawi, Pj Bupati Yapen Lepas 250 Ekor Tukik Hijau.

(pelitaekspres.com) –YAPEN- Sebagai upaya menjaga keseimbangan Ekosistem Laut, maka dalam kunjungannya ke Kampung Paparu Distrik Raimbawi, Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Cyfrianus Yustus Mambay, S.Pd, M.Si berkesempatan bersama rombongan melepas ratusan anak penyu atau biasa disebut Tukik di bibir pantai Lori Kampung Paparu, pada Sabtu (15/7/2023).

Pelepasan 250 ekor tukik hijau  ini dilakukan  bersama Pelaksana Harian Majelis Jemaat GKI Maranatha Paparu dan  kelompok konservasi Mindewani Coba yang bertujuan untuk melestarikan Hewan Reptil yang telah ada sejak zaman Dinosaurus guna menjaga keseimbangan ekosistim laut.

Disela kegiatan tersebut, Penjabat Bupati Cyfrianus Mambay mengatakan pelepasan tukik ke alamnya sudah melalui proses penangkaran yang dilakukan kelompok pecinta alam bekerjasama dengan balai Konservasi sumber daya alam (KSDA) Kabupaten Kepulauan Yapen.

“ini sesungguhnya adalah hal yang terpuji bagi saya hal yang luar biasa kenapa begitu karena memang penyu ini salah satu hewan endemik  dan langka yang populasinya itu memang sangat terbatas dan sewaktu-waktu ini akan punah kalau kemudian masyarakat ini terus memburu kemudian makan dan lain sebagainya” ucap Mambay.

Selaku penjabat Bupati pemerintah kepulauan Yapen, Dirinya  menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada kelompok pencinta alam dan masyarakat kampung Paparu, KSDA bersama-sama dengan kepala Distrik Raimbawi .

“Saya berharap bahwa pelestarian ini adalah bentuk dari konservasi bukan saja hanya di kampung Paparu  tapi hampir sepanjang Pantai Lori, Pantai Pasir Panjang ini sampai di desa Sawendui “ujar Mambay.

Lanjutnya di Distrik Raimbawi Kabupaten Kepulauan Yapen bukan saja hanya ada penyu melainkan terdapat Fauna Burung Cenderawasih yang masih terus dijaga oleh masyarakat secara tertib.

“saya berharap  seluruh masyarakat bersama Kepala Distrik dan Kepala Kampung agar senangtiasa menghimbau semua masyarakat yang mendiami distrik Raimbawi termasuk pulau Kurudu agar bekerjasama untuk melestarikan Biota Penyu ini tentunya peran KSDA dalam melatih kelompok pencinta alam terutama dalam hal bentuk konservasi mulai dari bertelur sampai dengan menetas menjadi tukik  dan seterusnya ini terus dilakukan ” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua kelompok Mindewani Coba, Yohanis Yenteriri mengaku  bahwa Pelepasan Tukik oleh kelompoknya telah dilakukan sebanyak dua kali, Selain itu  memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelindungan Penyu Hijau.

“kelompok ini telah dibentuk 3 tahun oleh KSDA Kepulauan Yapen namun kurang ada perhatian dari pemerintah kampung,” katanya.

Selain itu, menurut info yang diterima bahwa KSDA Kepulauan Yapen menyebutkan pembentukan kelompok Mindewani Coba berdasarkan aspirasi masyarakat dimana diawali dengan perlindungan Burung Cenderawasih namun dalam perjalanannya menemukan bahwa terdapat Tukik yang bertelur di sepanjang kampung dan pihaknya pun turut membina masyarakat dalam melestarikan tukik, (Zack).

Tinggalkan Balasan