Golkar Indramayu Panas! Surat PAW Beredar, Sekretaris Klaim Tandatangannya Tak Pernah Diberikan

(pelitaekspres.com) –INDRAMAYU-Polemik panas tengah mengguncang internal Partai Golkar Kabupaten Indramayu setelah beredarnya surat keterangan yang menyatakan tidak adanya konflik dalam proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD periode 2024-2029.

Surat bernomor SKet-50/DPD/GOLKAR/VI/2025 itu ditandatangani oleh Plt. Ketua DPD Golkar Indramayu, H. Daniel Mutaqien Syafiuddin, ST, dan Sekretaris DPD, Drs. H. Muhaemin, M.Si. Tapi yang mengejutkan, Muhaemin secara terbuka menyatakan tidak pernah menandatangani surat tersebut.

“Saya setuju dengan isi suratnya. Tidak ada konflik. Tapi saya tidak merasa menandatangani. Kok bisa ada tanda tangan saya di situ?” ungkap Muhaemin kepada media, Senin (30/6).

Muhaemin menduga kuat bahwa tanda tangan dalam surat itu adalah hasil pemindaian digital (scan). Meski begitu, ia mengaku belum melihat langsung fisik dokumen tersebut.

“Kalau palsu, saya belum bisa bilang. Tapi bisa jadi hasil scanning. Kita akan cek,” tambahnya.

Surat itu sendiri menegaskan tidak adanya konflik antara almarhum Drs. H. Haryono, M.Si dengan penggantinya, H. Tatang Sutardi, S.Sos., M.Si, dalam proses PAW. Muhaemin sepakat, bahwa secara aturan, ketika seorang anggota DPRD wafat, posisi otomatis digantikan oleh peraih suara terbanyak berikutnya, dalam hal ini Tatang.

Namun ia menyoroti prosedur administratif yang dianggap tidak sesuai mekanisme.

“Lazimnya surat partai ditandatangani sekretaris dulu, baru ketua. Kok bisa kebalik atau bahkan tanpa sepengetahuan saya? Ini harus diklarifikasi,” tegasnya.

Muhaemin menegaskan akan segera melakukan koordinasi internal dengan pimpinan dan sekretariat DPD Golkar Indramayu. Ia menyayangkan kurangnya koordinasi yang justru memicu isu yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan sederhana.

“Saya waktu itu sudah pulang haji, di rumah. Harusnya tinggal koordinasi. Kenapa tidak dilakukan?” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Ketua DPD Golkar Indramayu belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan penggunaan tanda tangan tanpa izin tersebut. Publik dan kader partai kini menanti klarifikasi langsung dari pimpinan DPD Golkar Indramayu.  (Wira)

Tinggalkan Balasan