(pelitaekspres.com) – YAPEN- Aksi sang Penjabat Bupati Kepulauan Yapen Cyfrianus Yustus Mambay, S.Pd, M.Si, memang sangat beda, diselah kesibukan yang begitu padat diakhir – akhir ini tak pernah mengenal lelah dalam pelayanan di birokrasi juga masyarakat, bagi dirinya mengutamakan kepentingan umum di atas segalanya.
Hal ini terlihat ketika pantauan media, Pj Bupati Mambay saat bersemangatnya untuk mengerak semua stakeholder dan elemen masyarakat untuk mempersiapkan Launching dan Pencanganan 10 ribu Bendera Merah Putih di Serui yang di kenal dengan sebutan “Kota perjuangan”.
Dirinya ketika dikonfirmasi media ini, mengatakan ingin memastikan daerah perkantoran dan sekitarnya sudah memenuhi jumlah yang ditancap apa belum dengan keluar dari kantor Bupati berjalan kaki, ditengah jalan itulah ada kepentingan yang berkaitan dengan tugas seorang pemimpin daerah yang harus diberikan, ucapnya Kamis, (20/07/23).
Kata Penjabat Bupati Mambay bahwa pelayanan bagi masyarakat juga dipemerintahan berkaitan dengan bangsa dan negara yaitu, administrasi yang perlu di tandatangani namun bagi dirinya tidak harus kembali ke kantor atau harus menunggu balik baru ditanda tangani jauh – jauh ke rumah” ucap Pj Bupati Yapen yang gemar berolaraga jalan santai ini.
Sang mantan aktifis pergerakan ini pun menjelaskan bahwa saat itu ada meja kecil di pinggiran jalan tempat jualan ibu – ibu yang setiap hari jual pinang dijadikan sementara sebagai tempat kerja melayani penandatanganan surat surat untuk mempercepat pelayanan sehingga tidak menunda tanpa harus tempat yang istimewa yang berfasilitas mewah.
“bagi saya tidak semestinya semua hal kita lakukan di ruangan istimewa termasuk ruangan kerja saya Penjabat Bupati, pada prinsipnya dimana pun kita berada bisa kita lakukan kenapa tidak, saya ini kan mantan Aktifis dari kelompok Cipayung (GMKI), sudah terbiasa kita aktifis dimana saja boleh dong, ucapnya.
Tidak perlu selamanya mereka menunggu kita dikantor karena bagi saya pelayanan itu, dimana saja boleh jangan kita terlalu memikirkan hal yang istimewa apa lagi merasa ego kita lebih dari segalanya, cetus Mambay mantan Staf Ahli Gubernur Papua ini.
Dijelaskan bahwa saya diutus untuk melayani, bukan dilayani jadi di mana saja, apa yang bisa di lakukan kenapa tidak. Untuk itu, bagi dirinya kepentingan publik yang harus di kedepankan yang paling utama lebih dari kepentingan pribadi.
Menurutnya jika seorang pemimpin mempertahankan egonya niscaya akan membuat kaku dalam pelayanan publik dan cara-cara semacam itu, tidak pernah menemukan dalam basic training kepemimpinan dunia Aktifis, bebernya.
“Saya ini kan mantan Aktifis jadi tidak kaget dengan pelayanan di lapangan, kerja kita aktifis di mana saja boleh sehingga tidak perlu harus ego diri kita lah, gaya pemimpin seorang aktifis pasti beda dengan yang lain, tandasnya.
Ucapnya lagi bahwa dirinya sudah biasa dijalan jadi tidak kaget bila ditengah jalan ada yang minta tanda tngan surat dan lain–lain, kenapa harus menunda waktu bagi kami aktifis tidak butuh retorika tapi langsung eksekusi, itulah aktifis beda dengan bukan aktifis, beber senior GMKI ini.
Pantauan media ini, tampak hingga malam pun tiba masih terus bersama sebagian warga masyarakat menancap Benderah Merah Putih di beberapa titik pusat Kota hingga sampai di Pelabuhan Izak Samuel Kijne Serui, tak mengenal lelah demi Negara dan Bangsa juga masyarakat, gaya kepemimpinan seorang aktifis memang sangat beda, (GM).