(pelitaekspres.com)- BANDAR LAMPUNG – Gerakan literasi tidak hanya penting bagi orang dewasa, anak-anak usia dini pun perlu dilibatkan. Gerakan literasi bagi anak-anak tidak boleh berhenti, dan harus dilakukan secara masif.
Hal itu disampaikan Pembina Teknis Tim Literasi Provinsi Lampung yang juga Rektor Universitas Mitra Indonesia, Dr. Hj. Armalia Reny Madrie AS.,SP.,MM atau biasa disapa Bunda Reny, usai acara pembagian hadiah pemenang lomba dan pengukuhan pokja literasi provinsi Lampung di ruang Pusiban, komplek kantor Gubernur Lampung, Rabu (10/11).
Lebih rinci, Bunda Reny menyampaikan bahwa Langkah yang paling bagus kepada anak-anak sejak dini harus ditanamkan keberanian mereka untuk tampil di depan publik menyampaikan apa yang pernah mereka pelajari dan baca.
“Anak-anak tidak cuma diajari membaca dan menulis, tapi perlu menumbuhkan pendidikan karakter. Termasuk agar berani tampil di depan publik dengan santun dan menjaga etika,” ujar Bunda Reny.
Disayangkan beliau, bahwa pendidikan karakter merupakan sesuatu yang selama ini dilupakan oleh sebagian besar masyarakat dan seharusnya menjadi kewajiban dlm mendampingi anak-anak usia dini agar bisa menghadirkan generasi emas yang dirindukan pada tahun 2045.
Oleh sebab itu, Bunda Reny mengajak masyarakat untuk aktif dalam program Gerakan literasi bagi anak-anak yakni harus dimulai dari keluarga, dari orang tua.
“Orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya pada anak-anak, tapi justru sebaliknya,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Pengukuhan tim literasi provinsi Lampung berdasarkan SK dari Gubernur Lampung B/598/V.18/HK/2021 tanggal 8 November 2021 dan dikukuhkan oleh Bunda Literasi provinsi Lampung, Hj. Riana Sari Arinal, SH.
Bunda Literasi Provinsi Lampung, Hj. Riana Sari Arinal, SH sepakat dengan pernyataan yang disampaikan bunda Reny bahwa setelah pandemi Covid-19 gerakan literasi terutama bagi anak-anak perlu digalakkan kembali.
“Dan contoh yang paling baik mulai dari keluarga, dari orang tua,”tutupnya.(rls/*)