(pelitaekspres.com) – PAPUA – DPD GAMKI Provinsi Papua bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura mengadakan Pelatihan Pembekalan dan Uji Sertifikasi Tukang Bidang Konstruksi, bagi Pemuda Gereja Anggota GAMKI di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, sejak 25 hingga 27 Oktober 2021.
Kepada media, ungkap Obed R. Worembai, AMD.Keu, Selaku Sekretaris DPD mengatakan bahwa GAMKI Papua berupaya memaksimalkan kesempatan untuk menciptakan dan menyiapkan Tenaga Kerja Konstruksi yang memiliki kompetensi dan bersertifikasi sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Menurut Sekretaris DPD GAMKI Provinsi Papua ini, bahwa Pembekalan dan Uji Sertifikasi ini diikuti 100 orang peserta anggota GAMKI dimana program ini berlangsung selama 2 hari yang di mulai tanggal 25 dan 27 Oktober 2021 bertempat di Sekretariat GAMKI Padang bulan dengan memberikan dasar pelatihan berupa tukang kayu, tukang batu dan tukang besi.
Dijelaskan bahwa DPD GAMKI berharap para peserta yang mengikuti kegiatan ini agar serius hingga ujian dan mendapat Sertifikat serta memiliki kapasitas sebagai pekerja konstruksi dan terlibat dalam proses pembangunan yang akan dilaksanakan.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura yang telah menyambut baik kerjasama ini, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik.
Kegiatan ini dibuka oleh Ir. Yusuf Rachman, ST., MT mewakili Kepala Balai jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura, dan dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis Alat Pelindung Diri (APD) kepada peserta.
Dalam sambutannya Ir. Yusuf Rachman, ST., MT berharap seluruh peserta agar dapat mengikuti kegiatan pembekalan ini dengan sebaik-baiknya agar tujuan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Jasa Konstruksi yang Handal, Professional, Berkompenten dan memiliki Sertifikat dapat terwujud.
Saat ini tenaga kerja konstruksi diwajibkan memiliki Sertifikat Konstruksi guna menjamin mutu dalam penyelenggaraan konstruksi. Minimal Pemuda Gereja bisa terlibat dalam pembangunan Gereja dengan pengetahuan tingkat kompetensi tenaga kerja konstruksi. (Ed.zri).