(pelitaekspres.com) – BLITAR – Dipicu Ego dua kubu Eksekutif dan Legislatif yang berkepanjangan Warga Blitar Selatan menegaskan bahwa kepentingan keberlangsungan hajat hidup warga masyarakat merupakan prioritas utama. Hal ini di sampaikan Nanang A usai melakukan surve di 7 Kecamatan yakni, Wonotirto, Bakung, Kademangan, Wates, Panggungrejo, Binangun dan yang paling sedikit kerusakannya Sutojayan.
Demikian di ungkapkan Nanang A pada kamis (25/09/2025) yang juga pengamat Kebijakan Pembangunan dan Sosial Ekonomi Masyarakat. Bahwa Pemerintah Kabupaten Blitar saat ini belum menanggapi keluhan masyarakat Blitar Selatan secara serius, terkait rusaknya ruas Jalan, baik jalan desa maupun jalan kabupaten Blitar.
“Sampai hari ini pembangunan ruas jalan di Blitar Selatan belum jelas dan pasti kapan di laksanakan. Pembangunan ruas ruas jalan yang telah lama dinantikan dan dikeluhkan masyarakat terabaikan. Tak jarang, kecelakaan lalu lintas terjadi dan menelan korban jiwa. Situasi inilah yang membuat Kami dan masyarakat prihatin juga meminta perhatian serius dari pemerintah, segera turunkan ego masing masing baik eksekutif maupun legislatif, sementara Anggaran APBD sudah siap, ada apa,” jelasnya.
Menurutnya, ruas ruas jalan di Blitar Selatan sangat vital dan harus segera di bangun serta di jamin kelayakannya, baik keamanan, kenyamanan dan keselamatan untuk jalur perekonomian masyarakat. Apalagi di masa sekarang, jalur armada tambang dan jalur angkutan tebu beroperasi penuh. Jalur Jalur tersebut menjadi akses utama masyarakat yang menghubungkan perekonomian serta distribusi logistik dari dan ke Blitar Selatan.
“Ini sudah menyangkut keselamatan masyarakat Blitar Selatan dan hajat hidup kelancaran perekonomian, dalam waktu dekat, bila tim Eksekutif dan tim Legislatif tetap mempertahankan ego masing masing, jangan salahkan kami kalau bergerak meminta pertanggungjawaban mereka. Kami ingin percepatan pembangunan ruas ruas jalan di Blitar Selatan ini, agar tidak terkesan terjadinya ketimpangan pembangunan, antara Blitar Utara dan Blitar Selatan” katanya dengan tegas
Senada juga di ungkapkan beberapa kepala desa yang enggan di sebut namanya, kondisi jalan yang rusak terlihat seolah mulus, tetapi sebenarnya bergelombang dan rusak parah. Kerusakan ini terjadi, dipicu akibat tekanan kendaraan bertonase besar yang tidak terkontrol dan ketidak sesuaian pembangunan klas jalan.
“Secara langsung jalan ini sangat berbahaya bagi pengendara, terutama pemotor. Kami berharap dan mengingatkan para Pemangku Jabatan dan Pengambil Kebijakan segera, karena pentingnya mempercepat pengerjaan ruas jalan, yang kini masih dalam tahap belum jelas. Segera dan laksanakan pembangunan ruas jalan, agar konektivitas perekonomian wilayah Blitar Selatan terjamin dan pembangunan ekonomi masyarakat berjalan optimal,” jelasnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Blitar Selatan yakni Dharini Bowo yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Blitar periode 2014 – 2019 menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Blitar harus mengambil langkah cepat dan tepat, supaya tidak mendapat tanggapan dan penilaian miring dari masyarakat.
“Mereka merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah, setelah sekian lama bersuara. Itu merupakan luapan kekecewaan janji janji politik yang tidak terealisasi, apalagi kalau di unggah di berbagai media, termasuk media sosial, nantinya menjadi penilaian buruk di publik tentang keberadaan kabupaten Blitar yang sebenarnya,” paparnya.
Sekedar diketahui, jabatan Kadis PUPR Kabupaten Blitar saat ini masih Plt, Masyarakat Blitar Selatan berkomitmen dan segera meminta kepastian dari Bupati Blitar terkait pembangunan ruas ruas jalur vital di Blitar Selatan. Dengan inisiatif cepat, masyarakat kini berharap, Bupati Blitar saat ini segera mengambil langkah tegas melaksanakan pembangunan ruas ruas jalan di Blitar Selatan dalam waktu dekat.(Tim/Mst)