(pelitaekspres.com) –BANYUASIN- Dalam semangat meningkatkan gizi masyarakat dan mengedukasi pentingnya konsumsi protein hewani, Festival Telur Ayam 2025 sukses digelar selama dua hari berturut-turut, yakni pada 15 dan 16 Juli 2025. Acara meriah ini berlangsung di halaman Kantor Camat Talang Kelapa, yang terletak di Jalan Raya KM 16, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Festival ini bukan hanya sekadar ajang seremonial, namun juga menjadi momen strategis untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap manfaat gizi dari telur ayam, sekaligus mendukung program pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting.
Beragam Kegiatan Edukatif dan Menghibur
Festival yang menggandeng para pengusaha peternakan unggas lokal ini menyuguhkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pameran dan bazar produk unggas, lomba melukis di kulit telur, senam sehat bersama, makan telur massal, hingga lomba cerdas cermat bertema gizi dan kesehatan dan launching Sekolah Lansia. Tak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian sosial, panitia juga membagikan lebih dari dua ton telur ayam secara gratis kepada masyarakat yang berisiko stunting, terutama anak-anak dan lansia.
Salah satu kegiatan paling mencuri perhatian adalah aksi makan telur bersama yang diikuti oleh ratusan peserta. Momen ini menjadi simbol kampanye “Satu Telur Sehari” yang diusung dalam festival tersebut, sebagai bagian dari upaya Banyuasin menuju masyarakat yang lebih sehat dan terbebas dari masalah kekurangan gizi.
Bupati Banyuasin Tekankan Gerakan Berkelanjutan
Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, SH, MH, hadir langsung dalam pembukaan festival tersebut dan memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Kecamatan Talang Kelapa serta para pelaku usaha yang telah berkolaborasi menyukseskan acara ini. Menurut Askolani, festival ini bukan sekadar ajang pamer, melainkan sebuah langkah awal dalam membangun gerakan sadar gizi yang harus terus ditindaklanjuti di seluruh kecamatan dan desa.
”Festival ini harus menjadi titik awal gerakan nyata. Kita tidak ingin hanya berhenti di ceremony saja, tapi harus menjadi budaya di seluruh lapisan masyarakat. Anak-anak harus dibiasakan makan telur agar tumbuh sehat dan terhindar dari stunting,” tegas Bupati.
Lebih lanjut, Askolani mengutip hasil kajian para ahli yang menyebutkan bahwa telur ayam memiliki kandungan protein yang lebih baik dibandingkan dengan ASI dalam beberapa aspek tertentu. Oleh sebab itu, konsumsi telur secara rutin dianggap sangat penting, terutama untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan.
”Telur ayam adalah sumber protein tinggi. Dokter bahkan menyebutkan, kandungan gizinya bisa lebih baik dari ASI. Ini sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting,” jelasnya.
Talang Kelapa: Sentra Produksi Telur Banyuasin
Camat Talang Kelapa, Salinan, S.Sos, M.M., selaku tuan rumah dan penggagas utama kegiatan ini, mengungkapkan bahwa festival ini juga bertujuan memperkuat identitas Kecamatan Talang Kelapa sebagai penghasil telur ayam terbesar di Banyuasin.
“Sekitar 80 persen produksi telur di Banyuasin berasal dari Talang Kelapa. Maka dari itu, sudah sepantasnya kami mempromosikan potensi besar ini melalui festival tahunan seperti ini,” ucap Salinan bangga.
Salinan juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat akan manfaat telur sebagai sumber protein hewani yang mudah diakses dan ekonomis. Dengan tema “Dari Talang Kelapa untuk Indonesia, Satu Telur Sehari Wujudkan Banyuasin Sehat”, ia berharap gerakan ini dapat memicu perubahan perilaku konsumsi gizi masyarakat secara luas.
” Dokter menyebut telur sebagai makanan terbaik setelah ASI. Maka mari kita gerakkan masyarakat untuk makan satu telur sehari. Ini upaya konkret mencegah stunting dan membangun generasi unggul,” papar Camat Salinan.
Sinergi dengan Peternak dan Dunia Usaha
Festival ini juga tak lepas dari dukungan penuh para peternak dan pengusaha unggas yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Unggas Sumatera Selatan. Dukungan tersebut tidak hanya dalam bentuk logistik, tetapi juga partisipasi aktif dalam edukasi gizi serta penguatan rantai pasok telur ayam dari peternak langsung ke masyarakat.
Bahkan, menurut Camat Salinan, dari total bantuan telur yang disalurkan, jumlahnya melebihi dua ton. Ini menunjukkan antusiasme dan kepedulian luar biasa dari dunia usaha terhadap masalah kesehatan masyarakat.
“Yang dibagikan sebenarnya lebih dari dua ton telur. Ini berkat sinergi antara pemerintah kecamatan dan asosiasi peternak unggas. Kita ingin festival ini juga jadi hiburan masyarakat sekaligus sarana edukasi,” tandasnya.(dkd)