(pelitaekspres.com) -INDRAMAYU – Proses seleksi bakal calon Direksi Perumdam Tirta Darma Ayu Tahun 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Indramayu kembali menuai sorotan tajam. Pasalnya, salah satu nama peserta yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi administrasi, tiba-tiba dicoret tanpa kejelasan prosedural.
Acara seleksi resmi digelar di Ruang Ki Tinggil, Setda Indramayu, pada Selasa (16/9/2025). Namun publik dikejutkan dengan hilangnya nama Wawan Sugiarto, STP, asal Kecamatan Indramayu dari daftar peserta seleksi administrasi.
Padahal, sebelumnya akun resmi @diskominfoindramayu pada 13 September 2025 telah merilis daftar 8 nama yang lolos seleksi administrasi, termasuk nama Wawan Sugiarto. Namun saat seleksi berlangsung, hanya 7 nama yang diumumkan, dan Wawan dicoret secara sepihak.
Dalam keterangan pers yang diberikan anggota panitia seleksi, Dr. H. Ujang Suratno, S.H., M.Si, pada Jumat (19/9/2025), ia menyatakan bahwa pencoretan dilakukan karena Wawan tidak melampirkan surat izin, yang menurutnya merupakan syarat penting.
“Kita periksa, ada informasi bahwa Pak Wawan harus ada izin dan ternyata tidak ada. Seleksi direksi dilaksanakan di Pendopo Indramayu dan dipastikan saudara Wawan tidak hadir karena sudah diinformasikan,” ujar Ujang.
Namun pernyataan tersebut dibantah oleh fakta di lapangan. Berdasarkan informasi yang beredar, Wawan justru hadir dalam hari pertama seleksi yang digelar Selasa (16/9/2025). Hal ini pun semakin memperkuat dugaan bahwa ada kejanggalan serius dalam proses seleksi.
Lebih mencurigakan lagi, Ujang menyebutkan bahwa SK pencoretan dikeluarkan pada Senin (15/9/2025), sehari sebelum seleksi dimulai, namun tidak pernah diumumkan secara terbuka ke publik. Bahkan hingga kini, Wawan Sugiarto belum bisa dimintai keterangan resmi, terkait kehadirannya maupun alasan pencoretan namanya.
Situasi ini memunculkan banyak pertanyaan dari publik:
# Mengapa nama Wawan sempat diumumkan lolos seleksi administrasi?
# Kenapa SK pencoretan dilakukan mendadak dan tidak transparan?
# Jika benar tidak hadir, mengapa ada informasi bahwa Wawan justru hadir di hari seleksi?
Proses yang terkesan tertutup, tidak konsisten, dan sarat kepentingan, membuat publik bertanya-tanya: Ada apa sebenarnya di balik pencoretan mendadak ini?
Banyak pihak menilai bahwa panitia seleksi tidak profesional dan terkesan bekerja secara sembarangan. Keputusan yang berubah-ubah serta alasan yang tidak sinkron menimbulkan kesan bahwa proses seleksi ini tidak bersih dan tidak kredibel.
Masyarakat Indramayu dan pemerhati kebijakan publik kini mendesak agar Bupati Indramayu, Lucky Hakim dan DPRD Indramayu segera turun tangan mengevaluasi proses seleksi ini secara menyeluruh. Jangan sampai proses penting seperti pemilihan direksi BUMD dijalankan secara asal-asalan dan tanpa akuntabilitas.
Jika tidak ada klarifikasi resmi dan transparan dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin kepercayaan publik terhadap panitia seleksi dan pemerintah daerah akan terus merosot. (Wira)