DPRD Sumsel Reses Tahap II ke Kantor PDAM Palembang

(pelitaekspress.com) – PALEMBANG.
Kunjungan Reses Tahap II Anggota DPRD Provinsi Sumsel daerah pemilihan Sumsel II kota Palembang tahun 2020 ke kantor PDAM Tirta Musi Kota Palembang, Rabu (14/10).

Anggota DPRD Provinsi Sumsel dipimpin oleh Koordinator Dapil II H. Budiarto Marsul (Gerindra) dengan anggota DPRD Sumsel dapil II lainnya Antoni Yuzar (PKB), M. Yansuri (Golkar), Tamtama Tanjung (Demokrat), Zulkifli Kadir (PDIP) , Nopianto (Nasdem), dan HM. Anwar Al Syadat (PKS). Rombongan diterima oleh Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya dan jajarannya.

H. Budiarto Marsul Koordinator Dapil II mengatakan, dari hasil pertemuan tadi pihak PDAM Tirta Musi dalam waktu dekat akan membuat penampungan air bersih atau intake untuk memenuhi suplay permintaan pelanggan air bersih di Palembang.

Pembuatan intake itu, menanggapi atas keluhan warga tentang permintaan air bersih yang belum berimbang dengan suplay dari PDAM, katanya usai reses.

Menurut anggota Komisi I DPRD Sumsel ini, kemungkinan peningkatan produksi air bersih PDAM Tirta Musi itu akan dilakukan pada tahun 2022 sampai tahun 2023.

Terkait masalah kenaikan tarif masih dilakukan study, yang jelas diharapkan hasilnya pelanggan masih terbayar dan tentunya operasional PDAM tetap berjalan, katanya.

Andi Wijaya Dirut PDAM Tirta Musi Palembang mengatakan, karena itu tadi karena antara kapasitas produksi kita dengan pelanggan sudah lebih tinggi permintaan pelanggan, sehingga ada yang hanya beberapa jam kita suplai, seperti itu ada yang masih kita tunda.

Dia menambahkan, kita sedang melakukan intake ( pembuatan pembangunan) untuk meningkatkan kapasitas kita, sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.

PDAM berharap proses permintaan lahan kepada pemerintah provinsi Sumatera Selatan dapat segera terealisasi, demi pembangunan instalasi pengelolahan di kecamatan Kalidoni bisa segera terlaksana guna memenuhi kebutuhan Air di wilayah tersebut.

Tarif ini masih study, masih kita pelajari karena ini salah satu syarat kalau kita ikut program subsidi bunga pemerintah pusat jadi kita masih melakukan study, katanya.

Sebab kita belum lihat hasil study-nya
tentu saja kita akan melihat kondisi masyarakat sekarang jangan sampai memberatkan masyarakat.

Untuk tarif saat ini masih masih Rp.4.000/kubik, kenaikan tarif masih dilakukan study oleh pihak konsultan, pungkasnya. (Wanto/Nsy)

Tinggalkan Balasan