(pelitaekspres.com) – PAPUA – Musyawarah Daerah KNPI Papua telah memasuki tahapan pelaksanaannya melalui Panitia Pengarah (Steering Commitee), namun menyimpan banyak kecurigaan dari OKP. Hingga Senin tanggal 8/11/21 kemarin adalah waktu yang ditentukan Steering Commitee untuk pengembalian formulir Calon DPD Tingkat 1 KNPI Papua.
Ditelesuri media, ada kesalahan fatal yang terjadi, sehingga Panitia Pengarah (Steering Commitee) Musda DPD KNPI Papua ini perlu diingatkan dan tidak boleh dipaksakan pelaksanaan MUSDA karena ini pelanggaran Organisasi terutama dalam AD ART KNPI terkait keikutsertaan peserta OKP maupun peserta DPD tingkat 2 KNPI sebagai peserta resmi MUSDA.
Salmon Robaha, Kader Muda dan sekaligus Ketua DPC GMNI melihat bahwa Keterbukaan pelaksanaan kegiatan MUSDA oleh Panitia pengarah/ pelaksana MUSDA sangat diperlukan oleh seluruh Pemuda di Provinsi Papua terutama para OKP dan DPD II yang terverifikasi secara benar dalam wadah KNPI.
Hal ini demi Transparansi pelaksanaan kegiaan yang benar dan sehat sesuai nilai-nilai organisasi agar kita mengetahui keikutsertaan peserta pada MUSDA yang memiliki hak suara. Kata dia, bahwa itu berdasarkan PO KNPI tentang Peserta dan Peninjau dengan ketentuan yang jelas, Perlu juga kita perjelas status pengurus KNPI DPD tingkat I dan II di kabupaten/kota, serta mana OKP yang mempunyai Hak suara dan mana yang kategori Pemantau atau OKP yang baru terbentuk karena kepentingan MUSDA, Perlu hati-hati, tegas Salmon.
Kita masih menunggu Keterbukaan Informasi Pengurus KNPI DPD Papua tentang status 22 DPD KNPI Kabupaten/Kota dari 29 DPD kab/kota, yang kami tahu masih 7 DPD yang telah Definitif, dan sisanya 22 DPD masih Karateker. Jangan bermain kepentingan mengantungkan kondisi ini untuk kepentingan Calon tertentu dan ini kami sudah bisa baca cara-cara kerja yang kotor dan tidak sehat ditubuh internal KNPI DPD tingkat I Papua, tegasnya.
Lanjut Aktifis Pemuda Saireri ini bahwa dengan tidak beresnya pelaksanaan MUSDA KNPI tingkat II terutama di beberapa wilayah ini berpotensi konflik karena hak suara dari setiap utusan peserta pada MUSDA nanti, karena yang mempunyai hak suara akan menentukan siapa Ketua KNPI Papua berikutmya di MUSDA Ke XVI di Kota dingin Wamena.
Menurut Salmon bahwa dari beberapa waktu ini, saya cukup konsen menyuarakan MUSDA Ke-XVI KNPI Papua, tidak bermaksud membangun opini yang menganggu semangat Pemuda Papua dalam berorganisasi, justru saya ingin mengingatkan bahwa tercatat Perjalanan Pergerakan Pemuda adalah kekuatan bangsa yang telah terbukti sehingga kemarin bisa kita rayakan Peringatan Sumpah Pemuda ke 93 tahun yang penuh semangat.
Kami minta Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) jangan tinggal diam, harus segera Intervensi dan mengambil ahli Pelaksanaan MUSDA Ke-XVI Papua yang tahapan pelaksanaannya sedang dilaksanakan oleh Steering Committee. Tuntutan ini kami sampaikan juga atas dasar Ketua DPD KNPI Papua bung AGW yang akan mencalonkan diri pada MUSDA besok wajib mengundurkan diri sebagai Ketua saat inibsesuai syarat yang berlaku.
Kembali kami tegaskan, bahwa kami tidak punya kepentingan terkait kandidat tertentu melainkan ini murni ingin menyuarakan aspirasi teman-teman Pemuda di Provinsi Papua yang kita cintai agar MUSDA KNPI Papua terlaksana lancar dan sukses menjadi milik bersama. (Rep.zri).