(pelitaekspres.com) -ACEH TIMUR– Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur termasuk jaringan listrik dan telekomunikasi.
Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan menghubungi keluarga untuk memastikan keselamatan dan mendapatkan informasi penting.
Di tengah lumpuhnya akses komunikasi, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjadi satu-satunya provider yang sigap memulihkan layanan lebih awal. Sejak Selasa (9/12/2025), sinyal Indosat dan Tri mulai muncul kembali di beberapa wilayah, meski kecepatan internet masih sangat terbatas pada kisaran 80–90 KB/s. Kendati demikian, koneksi tersebut sudah cukup membantu warga melakukan panggilan suara dan chat darurat.
Sementara itu, masyarakat yang selama ini mayoritas—sekitar 90%—menggunakan Telkomsel, mengaku kecewa karena layanan operator pelat merah tersebut belum pulih secepat pesaingnya.
Banyak warga akhirnya berbondong-bondong membeli kartu perdana Tri, salah satu produk IOH, demi mendapatkan sinyal untuk berkomunikasi dengan keluarga.
“Karna di kampung kami nggak ada sinyal Telkomsel. Kami beli kartu baru karena Tri ada sinyal. Lambat, tapi bisa untuk telepon,” ujar salah seorang warga saat ditemui.
Beberapa warga lainnya juga memaklumi lambatnya kecepatan internet di masa pemulihan, mengingat tingginya jumlah pengguna dalam kondisi darurat. “Mungkin karena rame yang make,” ujar seorang warga lain.
Apresiasi terhadap kesigapan IOH juga datang dari kalangan organisasi pers. Ketua DPP AWAI, Dedi Saputra SH melalui Bendahara Sekaligus Divisi IT AWAI , Aminullah, SH, memberikan penghargaan kepada IOH karena telah berusaha memberikan layanan terbaik meski dengan keterbatasan teknis.
Saat dilakukan uji coba oleh awak media menggunakan kartu Tri di pusat kota Idi, tepatnya di Terminal Idi Rayeuk, layanan Tri hanya mampu mendukung chatting WhatsApp dan panggilan suara. Untuk mengirim satu foto saja diperlukan waktu sekitar 5 menit, meskipun indikator sinyal menunjukkan kondisi penuh (full bar).
Di sisi lain, provider Telkomsel mulai menampakkan tanda-tanda pemulihan sejak hari ini (12/12/2025). Sinyal sudah mulai muncul meski belum stabil, dengan indikator antara 1 hingga 3 bar. Hasil uji kecepatan internet juga menunjukkan performa yang tidak jauh berbeda dari Tri, namun masyarakat menilai lambatnya pemulihan ini menjadi catatan penting bagi operator yang memiliki jumlah pelanggan terbesar dan berstatus perusahaan milik negara.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan dan kecepatan pemulihan jaringan sangat krusial dalam situasi bencana, terutama ketika komunikasi menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat yang terdampak. (Ami)


