(pelitaekspress.com)-PURWAKARTA – Jelang Idul Adha 1441 Hijriah, Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta gelar sosialisasi penyembelihan hewan kurban kepada para Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di aula Diskanak Purwakarta, Jalan Suradireja, pada Selasa (21/7).
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Diskanak Budi Supriadi, Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Teddy Sudia, perwakilan dari Kementerian agama (Kemenag) dan MUI kabupaten Purwakarta. Dalam sosialisasi tersebut di ikuti oleh 50 orang DKM Masjid dari 15 kecamatan di kabupaten Purwakarta.
Kadiskanak Kabupaten Purwakarta Budi Supriadi, mengatakan, jelang Idul Adha (Kurban), menggelar sosialisasi penyembelihan hewan kurban yang sehat, baik dan benar.
“Di masa pendemi Covid-19 jelang idul Adha 1441 H, Kabupaten Purwakarta masuk pada level 2 menurut catatan dari tim gugus tugas covid-19 kabupaten Purwakarta. Karena Purwakarta masuk zona biru maka kami dapat melangsungkan sosialisasi namun tentunya protokol kesehatan kita terapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut Kabid Keswan Teddy Sudia menjelaskan, bahwa dalam penyembelihan hewan kurban, harus mengikuti aturan dan tata cara penyembelihan hewan yang aman, baik dan benar.
“Dalam hal ini, kami himbau kepada para DKM khususnya, pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, harus mengikuti aturan dan tata cara yang jelas supaya hewan kurban dapat dikonsumsi. Dan Diskanak juga menyediakan tempat untuk penyembelihan hewan kurban di rumah potong hewan RPH di jalan Margaluyu Minjuljaya Purwakarta,” katanya.
Teddy menambahkan, khususnya kepada masyarakat Purwakarta sebelum melakukan pembelian hewan kurban di upayakan menanyakan surat keterangan sehat, supaya terjamin hewan kurban yang akan di kurbankan aman dan sehat untuk dikonsumsi.
“Kenapa kita tanyakan terlebih dahulu pin sehat atau sk sehat pada hewan atau penjual hewan kurban, karena dikhawatirkan, hewan kurban yang kita beli benar benar sehat dan layak untuk dikurbankan sehingga terhindar dari cacing hati. Apabila hewan kurban tidak sehat itu akan beresiko bagi yang mengkonsumsi nya, karena hewan kurban yang tidak sehat dipastikan ada cacing hati. Yang berbahayanya itu telur cacing hati tersebut akan berkembang biak dan menular bilamana dikonsumsi oleh manusia,” jelasnya.
Sambung Kadiskanak Purwakarta, kepada para DKM, apabila ingin melakukan penyembelihan hewan kurban secara internal, di wilayahnya masing masing, supaya lebih memperhatikan sarana dan tempat penyembelihan.
“Para DKM harus lebih memperhatikan sarana dan prasarana tempat penyembelihan hewan kurban, seperti sanitasi penyembelihan, memakai alas, dan yang utama memiliki lebel sehat pada hewan kurban,” ucapnya.
Sementara itu, menurut Dian salah satu peserta sosialisasi penyembelihan hewan kurban Dian DKM Al ikhlas Desa Warungkadu Kecamatan Pasawahan mengatakan, sosialisasi penyembelihan hewan kurban sangat besar manfaatnya banyak wawasan dan metode yang didapat.
“Alhamdulilah, dalam sosialisasi ini banyak ilmu dan wawasan yang di dapat. Di tambah di masa pendemi covid-19 ini, kami selaku tokoh agama yang juga sebagai DKM dapat mensosialisasikan kembali kepada masyarakat dan panitia kurban,” ucapnya. (Deni)