(pelitaekspress.com) – PALEMBANG – Kementerian Pertanian dibawah Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan adakan Forum Group Diskusi (FGD) dengan tema Peningkatan Akses Pasar Serta Pengembangan Produk Utama dan Produk Samping Kelapa Berbasis Kelompok Tani, bertempat di hotel Santika, Selasa (10/11).
Kegiatan FGD di buka secara resmi oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Bapak Ir. Dedi Junaedi, M.SC mengatakan, kita mendorong hilirisasi produk kelapa yang mana buahnya menjadi minyak kelapa, VCO dan batok beserta sabut serta produk olahannya seperti Cocofit, Coco Fiber dan Coco Charcoal (arang) semua bisa dimanfaatkan, yang mana disebut zero waste.
Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian para petani kelapa yang mana pada masa pandemi harga kelapa naik dari harga biasanya untuk volume naik 14% dan nilai 26%.
Adapun pangsa pasar ekspor yang menjadi tujuan para petani adalah negara tetangga yaitu Malaysia, berbentuk kelapa utuh.
Harapan dengan adanya FGD ini akan terjalin sinergitas antar lembaga pemerintahan yaitu Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM dan PLN, selain itu dari swasta para perusahaan dan pengusaha ekspotir, ungkapnya.
Ditemui dalam acara tadi salah satu peserta yaitu dari DPN (Dewan Pimpinan Nasional) Perpekindo (Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia) diwakili oleh wakil ketua Bung M. Asri Lambo, mengatakan menyambut baik dengan diadakannya kegiatan ini berarti adanya perhatian pemerintah terhadap para petani kelapa.
Pada intinya Perpekindo yang penting harga komoditi kelapa harganya tetap stabil tanpa pengaruh gejolak apapun, karena harga kelapa sering berfluktuasi. Syukur sekarang harga kelapa cukup bagus berkisar antara 2500 – 2800 rupiah/butir, pungkasnya.
Acara ini dikuti oleh Kelompok tani kelapa Sumsel, Pengusaha sabut kelapa, ekspotir kelapa, Kepala Dinas Provinsi Sumatera Selatan, sentra kelapa wilayah barat Sumatera dan Jawa, Menkop dan UMKM Perdagangan dan Menko Ekonomi. (Wanto/Nsy)