(pelitaekspres.com) -KOTA TANGERANG – Di pimpin Andika Nugraha Krisyna Murti SSTP, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang berkembang pesat, kendati wilayahnya berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.

Berdekatan dengan TPA Rawa Kucing bukan menjadi sebuah kendala bagi dirinya dan warganya. Justru saat ini sedang terus disosialisasikan untuk bisa memilah sampah sebelum dibuang, rencana tersebut akan bisa menjadi percontohan kecamatan lain untuk bisa mengurangi buang sampah dengan sekala besar.

Camat Neglasari, Andika Nugraha Krisyna Murti, SSTP. mengaku, saat ini dirinya terus melakukan pengembangan wilayah, salah satunya mengajak masyarakat untuk bisa membangun wilayahnya masih-masing. Hal tersebut agar perekonomian wilayah bisa berjalan dengan baik.

“Saya bersama lurah yang ada di kecamatan Neglasari, terus mendorong dan membantu masyarakat untuk terus melakukan perubahan. Salah satunya, merubah kampungnya untuk bisa menciptakan perekonomian. Jika sudah berjalan maka masyarakat bisa mandiri,” ujarnya selasa lalu (02/07/2024).

Pemberian makanan untuk Balita

Seperti Masyarakat RW 03, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari,  Kota Tangerang lanjut Andika Nugraha menambahkan, melalui Kampung Sirih kian mandiri dengan kolaborasi bersama stakeholder.

“Lewat Program CSR dari PT Pertamina Patra Niaga Shaftri, masyarakat mulai membangun green house hingga hadirnya sejumlah hasil produksi baru. Ini merupakan tahun keempat pemberian bantuan dari tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan, seperti, Kampung Sirih, di RW 04 Kelurahan Mekarsari, melalui kerja sama tersebut Kampung Sirih telah membangun Galeri dan Rumah Produksi UMKM dengan nama Ibu Kreasi Olahan Sirih (Ibu Kos). Hasil produknya diantaranya keripik sirih, masker rambut sirih, jamu sehat olahan makanan lauk pauk hingga ramuan diet.

“Di tahun keempat ini, Kampung Sirih telah memiliki Green House sebagai lahan edukasi masyarakat. Pengunjung dari mana pun dipersilakan datang ke Kampung Sirih Mekarsari. Selain itu, di sini juga diproduksi pakaian dengan konsep eco print. Sedangkan yang terbaru adalah sirih celup dengan nama Si Jale atau sirih jahe dan lemon,” kata Andika.

Warga Kampung Sirih di Kecamatan Neglasari, Peragakan cara mengolah produk dari daun sirih

Ia menambahkan, masyarakat Kampung Sirih dilatih kompetensi komunikasinya hingga teknik marketing. Dimana, Kampung Sirih akan dikonsep menjadi wilayah rujukan untuk pusat edukasi dan pengembangan UMKM.

“Kami terbuka untuk organisasi, kelompok masyarakat hingga warga dari daerah lain, untuk sama-sama belajar mengembangkan UMKM. Termasuk penataan green house hingga pemasaran produk,” ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya galeri dan rumah produksi di Kampung Sirih, warga menjadi lebih kreatif, mandiri dan memiliki penghasilan lebih.

“Sudah saatnya kita lebih serius dalam melakukan manajemen olahan sirih ini. Potensinya ada, pasarnya pun ada. Tinggal jalan dan komitmen,” tegasnya.

Selain UMKM Kecamatan Neglasari juga konsen terhadap penanganan Stunting, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Masyarakat sering kali menganggap kondisi tubuh pendek adalah faktor genetika, padahal bisa juga disebabkan oleh masalah kesehatan.

Kegiatan pengukuran badan Balita

“Alhamdulillah, Kecamatan Neglasari pada bulan Juni 2024 lalu sudah melakukan pengukuran jumlah balita 100 persen, dengan jumlah balita di Kecamatan Neglasari sebanyak 5.653. Semua telah kita ukur, sehingga kita bisa melihat bahwa jumlah balita yang stunting telah jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Saat ini berjumlah 149, sebelumnya berjumlah 205 balita stunting,” papar Camat Neglasari, Andhika Nugraha Krisyna Murti, SSTP.

Ia menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari campur tangan seluruh stakeholder, termasuk PKK, kader, tokoh masyarakat, PSM, RT, RW, dan juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah  Kota Tangerang Tangerang.

“Kita harapkan kolaborasi ini terus terjaga dengan baik. Saya juga menghimbau kepada seluruh stakeholder eksternal, termasuk perusahaan yang ada di wilayah Neglasari, untuk bekerja sama menyelesaikan masalah stunting ini, kedepan, kita harapkan Kecamatan Neglasari bisa mencapai zero stunting,” tutupnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan