(pelitaekspres.com) –YAPEN- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Dinas Kesehatan menunjukkan respon cepat terhadap bencana banjir yang melanda Distrik Angkaisera dan Yawakukat pada Senin sore, 2 Juni 2025. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan luapan Kali Sanayoka dan Kali Kainui, yang menggenangi permukiman warga di sejumlah kampung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen, Karolis Tanawani. SKM. MPH, memimpin langsung tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, analis farmasi, dan petugas kesehatan lainnya untuk memberikan layanan kesehatan darurat di lokasi terdampak. Tim medis fokus menangani penyakit pasca banjir seperti infeksi kulit, Diare, ISPA dan Malaria.
Selain memberikan layanan pengobatan massal, tim juga melakukan peninjauan langsung ke rumah-rumah warga dan lingkungan sekitar, guna memastikan akses layanan kesehatan menjangkau seluruh masyarakat terdampak. Kehadiran tim medis disambut antusias oleh warga yang sangat membutuhkan pertolongan pasca banjir.
“Kami hadir langsung di tengah masyarakat untuk memastikan penanganan kesehatan dilakukan secepat mungkin. Ini adalah bagian dari upaya tanggap darurat kami,” ujar Karolis Tanawani.
Sebagai bagian dari tanggap darurat terpadu, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen juga mendistribusikan 6.000 liter air bersih ke wilayah terdampak menggunakan mobil pemadam kebakaran, untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Setelah dilakukan koordinasi lintas instansi, Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Roi Palunga, mengarahkan seluruh dinas teknis untuk segera bergerak cepat mengatasi dampak banjir. Pemerintah daerah bersama stakeholder terkait seperti BNPB, DPRK, Dinas PUPR Kepulauan Yapen, Basarnas, serta TNI-POLRI turut turun langsung ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat secara terpadu.
Dalam peninjauan ke lokasi banjir, Wabup Palunga didampingi Plt. Asisten I Setda Yohanes Matayane, Kepala Pelaksana BPBD Drs. Jhon Muai, serta Kasat Pol Air Polres Kepulauan Yapen AKP Eko Budi Santoso. Ia menyampaikan bahwa banjir terjadi akibat pendangkalan dan struktur aliran sungai yang berkelok-kelok, sehingga air meluap ke pemukiman.
“Kami akan segera melakukan normalisasi dan pengerukan kali. Kami juga memohon kerja sama dari masyarakat, khususnya pemilik hak ulayat, jika ada lahan yang perlu diluruskan untuk memperlancar aliran air,” jelas Wabup Palunga.
Melalui sinergi antara dinas kesehatan, dinas teknis, aparat keamanan, dan stakeholder lainnya, diharapkan proses pemulihan pasca bencana berjalan cepat dan kebutuhan masyarakat, terutama dalam aspek kesehatan dan layanan dasar, dapat segera terpenuhi.(GM)