Dilibatkan Bekerja Padat Karya Proyek PUPR, Saputra, Setiawan, Suhar, Sukamto, Senang! Siapa Mereka?

(pelitaekspres.com)- BANDAR LAMPUNG — Sejumlah warga lokal asal sejumlah kabupaten di Lampung yang ikut dilibatkan menjadi pekerja konstruksi didalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan skema padat karya pada Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) I dan II Provinsi Lampung, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR), senang.

Betapa tidak, situasi serba sulit gegara landa wabah pandemi global COVID-19 sejak mula ditemukenali kasus konfirmasi positifnya di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, hingga antiklimaks ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bencana nasional nonalam pada 13 Maret 2020 itu hingga saat ini belum ada tanda-tanda bakal berakhir.

Sebab itu, bagi mereka, sebut diantaranya Saputra, Setiawan, Suhar, Sukamto, Suroso, dan Wagianto, dapat tetap terus bekerja demi menafkahi keluarga ditengah krisis ekonomi yang terus diupayakan pemulihannya oleh pemerintah, maka hanya ada satu kata yang dapat mereka ungkapkan. Senang!

“Dengan kami warga lokal dilibatkan dalam pekerjaan ini, merasa senang dan kami bisa menyambung hidup yang lagi tidak bagus akibat masa pandemi seperti ini. Semoga Kementerian PUPR dan pelaksana kegiatan bisa terus adakan jenis pekerjaan seperti ini,” ujar Wagianto, salah satu pekerja dimaksud, disua di salah satu sudut titik lokasi proyek kementerian pimpinan Basuki Hadimuljono ini, di Lampung, Selasa 13 April 2021 lalu.

Wagianto, para rekannya masuk dari ratusan tenaga kerja lokal lainnya yang dilibatkan secara aktif oleh Kemen-PUPR melalui SNVT I dan II Provinsi Lampung, Ditjen Bina Marga.

Diketahui, inisiasi Kemen-PUPR untuk turut menitikberatkan pemberdayaan tenaga kerja lokal asal domisili KTP sekitar lokasi proyek kegiatan yang bersumber pagu APBN 2021 tersebut, langsung dikontani dengan efek kejut positif yang nyata bagi warga. Bak oase di padang tandus, pelibatan aktif warga lokal alih-alih dalam situasi sulit pandemi hingga saat ini terbukti turut jadi juru selamat dapur tetap ngebul, nafkah anak istri tercukupi.

Usut punya usut, digiatkannya penggalangan warga lokal setempat, bukan cuma sebatas sebagai tenaga kerja. Penelusuran, juga ada yang dilibatkan penyedia material proyek.

“Tak lepas dari arahan teknis Kemen-PUPR dalam hal ini Direktorat Jendral Bina Marga, SNVT I dan II Lampung. Agar berdayakan pekerja lokal, bahkan pengadaan material lokal,” ujar sebuah sumber resmi yang entah mengapa menolak disiarkan identitasnya.

Bukan klaim sepihak atau pepesan kosong, nampak dari aktivitas Paket Pekerjaan 2.4 Kemen-PUPR 2021, meliputi pekerjaan padat karya, pengendalian tanaman, pembuatan drainase, dan pemeliharaan kinerja jembatan untuk wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Utara, sebagian Lampung Barat dan Way Kanan. Juga, pekerjaan sejenis Paket Pekerjaan 1.1 Tulang Bawang-Mesuji.

Meski demikian, seperti diterangkan Iwan, pihak pengawas pekerjaan dari PPK Paket Pekerjaan 2.4, inisiasi pelibatan tenaga kerja lokal tak melupakan pengawasan pekerjaan di lapangan, agar kualitas proses dan hasil dari pekerjaan tak menyalahi aturan.

“Masa pandemi ini, paket kegiatan di Kemen-PUPR lebih mengedepankan pekerjaan padat karya dengan mempekerjakan tenaga lokal. Agar apa, agar ada stimulus ekonomi bagi masyarakat sekitar yang sekiranya apa, bisa dirasakan langsung oleh warga. Namun dari kami di sisi pengawasan proses dan kualitas hasil kerja dari pelaksana di lapangan tetap tegak lurus dilakukan sesuai prosedur yang ada di Kemen-PUPR,” lugasnya, di lokasi.

Ditanya total jumlah warga tenaga kerja lokal di kedua wilayah kerja itu, Iwan didampingi Andika mewakili PPK Paket Pekerjaan 1.1 Kemen-PUPR menyebut dari kalkulasi timnya ada sekitar 500-an orang. “Spesifikasi jenis pekerjaannya beragam,” kompak keduanya, kesempatan hari yang sama. [red/Muzzamil

 

 

 

Tinggalkan Balasan