Diduga Jadi Korban Pemukulan Oknum Polisi, ASN Lapor Ke Polres Bartim

(pelitaekpress.com) -TAMIANG LAYANG – Oknum Aparat kepolisian Kabupaten Barito Timur (Bartim), Polda Kalimantan Tengah, diduga Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan kekerasan terhadap (GAF) saat bermain Futsal di salah satu tempat olah raga Kelurahan Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur.

“Pemukulan yang dilakukan Oknum Polisi Anggota Polres Bartim tersebut, terjadi pada hari Rabu, 10 Februari 2021 di salah satu tempat olah raga (Futsal) yang ada di Kelurahan Tamiang Layang”, paparnya kepada wartawan via (Whatsap). Kamis (11/02/2021).

Terlapor (AN) diketahui melakukan penganiayaan dengan memukul dibagian wajah sebalah kiri bawah mata, menggunakan kepalan tangan kosong,

Dan saat ini korban sudah mengajukan laporan ke Polres Bartim dengan (Laporan Pengaduan Masyarakat) di mana, dalam laporan tersebut tertulis dengan dugaan pemukulan dan ada 4 orang sebagai saksi dilokasi.

“Korban (GAF) mengatakan dalam keterangannya sekaligus menceritakan kronologis kejadian atas kekerasan yang ia dapat, pada awalnya kita main futsal seperti biasanya pada rabu malam kita main-main santai bersama orang-orang staf Sekretariat DPRD dan anggota Polres dan lainnya”, Jelasnya

Seperti biasanya, kita bermain santai, bercanda-canda. kemudian terlihat terlapor saat itu bermain dengan kasar, sampai ada salah satu dari pemain terguling-guling dilapangan futsal tersebut. lanjut (GAF) menuturkan.

“Saya bingung kenapa orang main seperti itu, padahal awalnya permainan berjalan dengan normal, kemudian saya pun bertanya kepada salah satu teman yang juga ada dilapangan futsal yang juga sebagai saksi sekaligus pemain”, ungkap GAF.

Setelah pertandingan sudah hampir habis, si terlapor (AN) melakukan penganiayaan dengan menendang salah satu pemain masih berada di lapangan, saat itu posisi saya sudah berada diluar lapangan, kemudian saya pun menegur dengan ramah “Santai aja mas, main biasa aja ini”

Si (AN) pun langsung menatap saya dengan tatapan tajam, seperti tidak terima dan ingin mengejar saya yang berada di luar lapangan saat itu.

Setelah permainan berakhir (AN) pun keluar lapangan dan langsung menghampiri saya, ia pun bertanya “Kenapa ikam kada terima kah”(Kenapa kamu tidak terima ya) ucapnya, yang secara langsung memuku kebagian wajah saya, sempat ditahan oleh beberapa orang yang juga ada dilokasi tersebut, namun (AN) menghiraukannya”, papar GAF

Saya pun hanya diam saja, tidak melakukan perlawanan dan juga tidak mengeluarkan kata-kata provokatif saat itu. Kemudian saya pun dihampiri rekan-rekan terlapor yang langsung meminta maaf atas kejadian berusan.

“Kami minta maaf, junior kami memang tidak bisa di kasih tau dan kami sebagai senior malu melihat perlakuannya” tutur (GAF) saat menceritakannya

Saat itu saya pun tetap diam, walaupun (AN) masih berteriak,  saya pun tidak menanggapi rekan-rekanya tersebut dan langsung beranjak keluar dari lokasi tersebut, Sembari saya berjalan keluar lokasi Futsal, terlapor juga mengeluarkan kata menghina terhadap saya dan ingin melakukan terjangan, namun saya tidak menghiraukan hal tersebut.

Bersamaan dengan itu terlihat terlapor pun dengan sengaja ingin memancing saya, dengan mengeluarkan kata-kata  “Apa ikam, IPDN mana ikam” (Kenapa kamu, IPDN mana kamu itu)” bebernya.

Saya pun berkata dalam hati ini sudah beda permasalahan lagi, bukan masalah pribadi lagi, ini sudah termasuk penghinaan dan pelecehan terhadap institusi saya, dan saya pun tidak melakukan pembalasan karena hanya membela kehormatan saya.

“Dari kejadian, Kapolres Bartim, AKBP Afandi Eka Putra, SH.,SIK., M.Pict saat di hubungi oleh Wartawan Via whatsap, ia pun menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa “Akan kita proses sesuai prosedur”, jawab Kapolres singkat. (DH)

Tinggalkan Balasan