Dewi Hatikah; Kenalkan Proses Pembuatan Batik Eco Green Kepada Pelajar

(pelitaekspress.com) -PURWAKARTA – Belasan perwakilan pelajar dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sedang mempraktekkan langsung proses batik Eco Green (batik ramah lingkungan, red) di Disporaparbud Kabupaten Purwakarta. Sabtu (10/10/2020).

Diketahui kegiatan tersebut guna mewujudkan generasi muda penerus bangsa yang kreatif untuk lebih mencintai kearipan lokal salah satunya belajar membuat batik ramah lingkungan.

Menurut salah satu pendamping dari Komunitas batik lokal Kabupaten Purwakarta Dewi Hatikah menuturkan, kegiatan membatik tak lain untuk mengapresiasi peran penting untuk melestarikan seni batik bagi pelajar.

“Seiring dengan kandungan nilai pemuda kreatif, batik juga menjadi edukasi untuk mengangkat nilai kearifan lokal Kabupaten Purwakarta seperti membuat batik bermotif Gapura Melati, Gerabah Plered, Simping Kaum, dan Manggis Wanayasa,” ujarnya.

Menurutnya, “Perkembangan berbagai motif dan corak menambah khazanah desain dari batik, serta memiliki kontribusi besar untuk mengangkat kearipan lokal Kabupaten Khususnya Kabupaten Purwakarta, di sektor industri kreatif,” ujar Dewi.

Dalam hal ini, pihaknya berkomitmen untuk terus melaksanakan program tersebut, yakni untuk memfasilitasi pendampingan dan pengembangan bisnis serta memperluas kesempatan kepada para pelajar untuk terus berinovasi, dan kreatif.

Kepala Bidang Kepemudaan dari Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Ahmad Arif menuturkan, bahwa batik merupakan salah satu warisan nenek moyang kita, yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

“Kegiatan ini juga selaras dari tugas dan fungsi bidang kepemudaan, yakni dalam hal menciptakan pemuda pemudi yang kreatif. Namun batik Eco Green ini, lebih ramah lingkungan dalam proses pembuatannya,” katanya.

Kabid Kepemudaan berharap kegiatan ini dapat merangsang generasi muda untuk terus melestarikan batik dengan kreatifitas yang dimiliki.

“Di Indonesia sendiri khususnya di Kabupaten Purwakarta, yang mana saat ini terdapat kurang lebih ada puluhan batik dengan berbagai motif yang terus dikembangkan seperti batik khas Purwakarta dengan motif Gapura Melati, Gerabah Plered, Simping Kaum, Buah Manggis Wanayasa dan ratusan motif lainnya,” Katanya.

Dewi, menambahkan pengembangan industri kreatif perlu dilakukan guna mendukung pariwisata.

“Batik merupakan salah satu industri kreatif yang bisa kita kedepankan. Pada momentum inilah, diharapkan bisa menginspirasi anak muda agar mau terjun secara maksimal dan membuka wawasannya untuk menggarap industri kreatif,” pungkasnya. (Deni Ramdani)

 

Tinggalkan Balasan