(pelitaekspres.com) –LAMPURA- Deni bin bin Memed umur 8 tahun warga desa Tanjung Waras kecamatan Bukit Kemuning kabupaten Lampung Utara dari hasil rongsen yang di lakukan di rumah sakit Abdul Muluk Tanjungkarang di ponis ada kebocoran di kedua sisi jantung nya dan mendapatkan jadwal oprasi jantung di rumah sakit harapan kita di Jakarta pada bulan Desember yang akan datang.
Dari keterangan orang tua Deni bapak Memed dan istri pada kami awak media dan di temani saudara Jamroni selalu tokoh pemuda di desa Tanjung Waras Selasa (4/10/2022) kalau Deni ini sudah dua kali mendapatkan jadwal oprasi jantung di rumah sakit harapan kita itu. Yang pertama berkisar antara pada usia deni 4 tahun namun kami tidak dapat mengantarkan nya mengingat karena jarak yang begitu jauh dan pasti nya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Memang untuk perobatan alhamdulillah kami sekeluarga mendapat kan kartu BPJS kis dari pemerintah namun untuk biaya perjalanan dan biaya hidup disana kami tidak bisa bayang kan dengan ketiadaan ini. Ujar memed
Kembali orang tua deni menyampaikan karena tahun ini deni memasuki usia sekolah dasar maka deni pun kami daftarkan di SD 01 desa tanjung waras dan sepanjang deni masuk sekolah tidak luput dari pengawasan ibu nya selalu mengantar dan menunggui nya di sekolah karena mengingat anak kami ini kalau capek selalu terlihat lemas dan seperti akan pingsan.
Namun dengan ketelatenan ibu Sri Hardi Jayanti selaku kepala sekolah melihat anak kami selalu lemas dan menghitam di ujung kuku nya maka beliau datang kerumah kami menyarankan untuk minta surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari kepala desa. Itu pun awalnya tidak kami pedulikan karena mengingat ketidakmampuan kami karena kami anggap mudah untuk minta surat tersebut namun untuk biaya lain lain kami tidak ada. Ibu Sri terus memaksa kemudian kami mita kan juga dan oleh beliau deni di antar ke puskesmas Bukit kemuning kemudian di rujuk ke rumah sakit medika tanjung baru di rujuk lagi ke rumah sakit handayani sampai ke abdul muluk semua ibu sri dengan suami nya yang mengantarkan dan membiayai permainan kami selama anak kami di rawat sehingga dapat jadwal oprasi si rumah sakit harapan kita. Dalam hal ini kami hanya bisa menyampaikan ucapan trimakasih kepada ibu kepala sekolah dan guru-guru nya. Namun untuk menjalini oprasi nya kami kembali berpikir ketidakmampuan karena selama Deni kami ketahui kesehatan nya tidak seperti kawan-kawannya kami sudah menjual kan kebun untuk perobatan nya dan sekarang sudah tidak ada lagi yang dapat kami jual.
Melihat keadaan dan kondisi Deni yang memang di haruskan menjalani oprasi jantung sesuai yang di jadwalkan dokter maka saudara Jamroni memohon ijin kepada kedua orang tua nya untuk menjalankan kan donasi publik dengan se izin kades desa tanjung baru yang harapan nanti nya dapat membantu meringankan beban bapak ibu sekeluarga sukur sukur dapat memenuhi kebutuhan keluarga deni saat menjalani perawatan oprasi nya ujar Jamroni. (Mael)