(pelitaekspres.com) -PURWAKARTA – Petani wanita di desa sangat berperan penting sebagai salah satu tonggak penghasil pangan, karena Petani wanita juga memiliki peran yang hampir sama dengan petani laki-laki, bahkan mereka terlibat langsung dalam berbagai tahap kegiatan, khususnya pada saat masa tanam maupun panen.
Di era globalisasi seorang wanita yang pada mulanya sebagai ibu rumah tangga, mulai merubah dan turut serta secara langsung membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
Dalam hal ini, pemberdayaan wanita juga perlu ditingkatkan. Salah satunya pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT).
Kelompok wanita tani (KWT) adalah kelompok tani yang anggotanya para perempuan yang melaksanakan usaha di bidang pertanian, para istri petani yang juga anggota kelompok tani.
Seperti halnya di wilayah Desa Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, telah memperdayakan peran wanita tani dengan dibentuknya kelompok wanita tani Kiara Rahayu.
Kepala Desa Kiarapedes Eden Sudana mengatakan, KWT Kiara Rahayu berdiri sejak tahun 2020 dan sudah berjalan sampai saat ini. Yang mana KWT Kiara Rahayu selalu memotivasi, mengedukasi dan sosialisasi warga masyarakat dan kaum milenial agar gemar bertani (bercocok tanam, red).
“Dengan di bentuknya kelompok wanita tani ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran wanita dalam kepeduliannya terhadap pertanian, memperbaiki ekonomi masyarakat dan keluarga, mengoptimalkan lahan pertanian agar lebih berdayaguna (Manfaat, red), dan menjadikan tauladan bagi ibu ibu rumahtangga dalam mengelola lahan hingga tercipta Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL),” ujar Kepala Desa Kiarapedes Eden Sudana
Di samping itu dengan secara bersama dan serentak warga dapat memanfaatkan lahan pekarangan agar ditanami palawija, sayuran dan buah buahan, untuk dapat dinikmati secara mandiri dan tentunya perekonomian pun akan meningkat.
“Kami mengajak ibu-ibu warga desa Kiarapedes melalui kelompok wanita tani agar aktif memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan rumah. Selain menambah kekompakan dan kebersamaan warga, hasil dari tanaman nantinya dapat dinikmati secara mandiri dan secara tidak langsung juga dapat di komersilkan hasilnya guna meningkatkan perekonomian warga masyarakat Desa Kiarapedes,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Green network Indonesia (GNI-Berbangsa) Kabupaten Purwakarta Ayi Suhaeri mengatakan lahan tidur dan pekarangan yang luas serta struktur geografis wilayah Desa Kiarapedes sebenarnya sangat mendukung untuk dimanfaatkan sebagai daerah pertanian, dan sangat disayangkan apabila tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
“Kami sangat mendukung pemanfaatan lahan warga untuk ditanami palawija, sayuran dan buah-buahan. Karena kontur tanah disini sebenarnya mendukung untuk dilakukan itu, untuk kesejahteraan bersama,” kata Abah sapaan akrab ketua GNI-Berbangsa Kabupaten Purwakarta.
Sementara itu, Kades Kiarapedes menambahkan, ke depan KWT Kiara Rahayu Binaan Desa Kiarapedes ini, tidak hanya menyasar kegiatan pemanfaatan lahan tidur dan pengakarangan rumah saja, namun juga akan diisi kegiatan lainnya seperti, edukasi dan sosialisasi tentang manfaat bertani atau bercocok tanam yang baik dan benar bagi masyarakat umum lainnya.
“Intinya kami dengan di bentuknya KWT Kiara Rahayu guna mendukung program ketahanan pangan nasional,” ucapnya. (DR)