Bupati Yapen Resmikan Makam Hugo Kijne di Serui Jadi Situs Sejarah

(pelitaekspres.com) -YAPEN – Situs Makam Hugo Kijne yang dibangun sejak November 2020, akhirnya pada momen HUT Yapen Ke-35 tahun dilakukan peresmian oleh Bupati Yapen Tonny Tesar. Dalam sambutan peresmian Bupati Yapen Tonny Tesar mengajak semua warga Yapen menjadikan Situs Makam Hugo Kijne sebagai momentum rasa sukacita sekaligus rasa permohonan maaf kita kepada keluarga almarhum I.S. Kijne dan keturunannya.

Kata Tonny Tesar bahwa “Sebagai anak-anak GKI di Tanah Papua dan semua orang percaya yang ada di Tanah Papua khususnya di Yapen, tidak ada yang tidak mengetahui bahwa  Pendeta I.S. Kijne merupakan penginjil yang luar biasa dan birilian setelah Otto dan Geisler,” ucap Tonny saat Peresmian Situs Makam Hugo Kijne, Senin 7 Maret 2022.

Apresiasi yang tinggi disampaikan Bupati Yapen Tonny Tesar atas kerja keras Panitia Pemugaran Makam Hugo Kijne menjadi Situs aset GKI di Tanah Papua dan juga sebagai asset Pemda Yapen yang telah dibangun dengan swadaya hingga selesai, tuturnya.

Kerja keras panitia merupakan tindakan yang baik dalam pemugaran makam, ini murni hasil kreatif anak-anak Tuhan dengan perjuangan yang luar biasa dari panitia, tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah, hasilnya Situs Makam Hugo Kijne dapat kita resmikan. semangat dan kerja keras panitia, patut kita berikan apresiasi sekaligus kita mensyukurinya, ungkapnya.

Situs Makam Hugo Kijne merupakan kebanggaan kita semua khususnya orang-orang Kristen secara umum bagi kita orang Papua dimanapun berada bahwa  kita sudah memberikan satu penghargaan kepada keturunan I.S. Kijne yang sudah menjadikan terang bagi anak-anak Papua yang ada di Serui Papua.

Ketua Klasis GKI Yapen Selatan, Pdt. Resli dalam pesan dan kesannya bahwa dengan momentum sukacita HUT Yapen ke-53 tahun, kita berkesempatan mengenang suatu peristiwa yang pernah terjadi  kurang lebih 87 tahun yang lalu, penginjil Isak Samuel Kijne dalam sejarah pekabaran Injil di Serui.

Dalam melaksanakan Pekabaran Injil di Serui, urai Pdt. Resli, bahwa ada seorang anak dari Pdt. I.S. Kijne yaitu Hugo Kijne meninggal di Serui disaat menjalankan tugas penginjilan, yang dimakamkan dilokasi Pekuburan Newi yang saat ini kita saksikan dalam proses peresmian sebagai Situs, bebernya.

“Bapak Pendeta Satya bilang, korban pertama dari pekerjaan pekabaran Injil di Serui oleh Pendeta I.S. Kijne yaitu ketika anaknya Hugo Kijne lahir dan meninggal,” tutur Pdt. Resli menirukan ucapan Pdt. Satya.

Ungkap Pdt. Resli bahwa I.S. Kijne memiliki tiga anak, Hugo Kijne lahir dan meninggal di Serui, 1 lahir di Balige Kabupaten Toba Provinsi Sumatra Utara, dan 1 lahir di Belanda.

Menurut Pdt. Resli bahwa situs peninggalan pekabaran injil seperti ini akan selalu menghubungkan  kita sebagai anak-anak Tuhan, sebagai anak-anak yang percaya kepada Tuhan dengan semua orang yang pernah bekerja melayani di Tanah Papua. Diwaktu tertentu keluarga-keluarga mereka akan mengingat, dan bisa berkunjung suatu saat ke Serui.

Selain itu, diuraikan lebih lanjut bahwa situs ini, akan menceritakan anak seorang tokoh sang pembawa Pekabaran Injil ke Papua anaknya meninggal di Serui, dan ini menjadi tanggungjawab kita semua  warga gereja, warga jemaat dan masyarakat, untuk menjaga dan memelihara situs untuk mengenang pekerjaan Tuhan di Tanah Papua khususnya di Serui, beber Pdt. Resli.

Lebih dari itu pinta Pdt. Resli, bahwa “Situs Hugo Kijne kiranya menjadi motivasi bagi kita untuk tetap setia bekerja dan mengabdi ditanah ini seperti janji Tuhan akan tetap menyertai kita semua,”

Ajak Pdt. Resli, seraya kita bersyukur kepada Tuhan, karena dihari yang bersejarah dan dihari sukacita, tepat pada peringatan HUT Yapen ke-53 Tahun, peresmian Situs Makam Hugo Kijne dapat kita resmikan, ungkapnya.

Ditambahkan Prilia Uruwaya mewakili Panitia pembangunan Situs Hugo Kijne dalam laporannya bahwa panitia yang diinisiasi sejak Oktober 2020 saat HUT GKI Tanah Papua, telah berhasil membangun komunikasi dan menghimpun dukungan dana.

Kata Prilia Uruwaya, Jumlah dana terkumpul sebesar Rp. 64.199.000,  dalam laporannya bahwa Panitia mendapatkan dukungan dan membangun secara mandiri oleh anak-anak GKI di Serui tetapi juga beberapa senior Jayapura, Manokwari,  Sorong dan Jakarta juga dukungan dari warga Nusantara Muslim di Serui, bebernya.

Kenang, Prilia Uruwaya saat membacakan surat dari negeri Belanda dari salah satu adik Hugo Kijne yang mengingatkan kisah ketika bersama kedua orangtuanya bahwa kakak kandungnya Hugo Kijne yang dilahirkan di Serui, Hugo sendiri tutup usia pada 24 Desember 1935.

Sebagai catatan sejarah dalam proses yang panjang, akhirnya Peresmian Situs Hugo Kijne ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati bersama Ketua GKI Klasis Yapen Selatan Pdt. Resly

Hadir dan menyaksikan Wabup Frans Sanadi, Ketua DPRD Yapen Yohanis Raubaba, Kapolres AKBP. Indra Fahmi, Dandim 1709/Yawa Letkol Catur, Ketua PN Serui Ronald Massang, para pengurus GKI Klasis Yapen Selatan, Pendeta dan hamba Tuhan, serta para Pimpinan OPD. (Zack).

Tinggalkan Balasan