(pelitaekspres.com) –YAPEN– Suasana apel gabungan ASN di Kabupaten Kepulauan Yapen pagi itu berubah hening ketika Bupati Benyamin Arisoy, S.E., M.Si., menyampaikan pesan tegas tentang bahaya HIV/AIDS. Dengan nada penuh penekanan, ia mengingatkan bahwa penyakit ini bukan sekadar isu kesehatan, melainkan ancaman serius bagi generasi dan masa depan daerah.
“Penyakit ini seperti fenomena gunung es. Yang terlihat hanya sedikit, tetapi yang tersembunyi jauh lebih besar. Mari kita jadikan ini tanggung jawab bersama untuk menjaga keluarga dan kehidupan yang lebih bertanggung jawab. Hentikan hidup yang suka berselingkuh, hentikan kebiasaan yang tidak sehat, baik itu ‘01’ maupun ‘02’,” ujar Bupati dengan tegas di hadapan para ASN.
Peringatan tersebut bukan tanpa alasan. Data Dinas Kesehatan menunjukkan, jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kepulauan Yapen telah mencapai 2.671 kasus. Angka ini menempatkan Yapen pada posisi ke-4 tertinggi di Provinsi Papua. Fakta itu dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dr. Franklin M. Numberi, SKM., MARS, yang menyebut tren penyebaran HIV/AIDS di wilayah ini perlu mendapat perhatian serius.
Bagi Bupati Benyamin Arisoy, isu HIV/AIDS bukan hanya persoalan medis, melainkan soal kepedulian sosial. Ia mengingatkan bahwa pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau tenaga kesehatan, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk ASN yang menjadi teladan di lingkungannya.
“Kita harus sadar bersama, menjaga diri berarti juga menjaga keluarga dan orang-orang yang kita cintai. Dengan kesadaran kolektif, kita bisa melindungi generasi muda dari ancaman penyakit ini,” tambahnya.
Pesan itu menjadi refleksi penting di tengah rutinitas ASN. Lebih dari sekadar himbauan, ajakan tersebut menggugah kesadaran bahwa perubahan gaya hidup sehat adalah benteng utama melawan HIV/AIDS.