Bulog Baru Serap 51 Ribu Ton Beras, DPR RI Minta Target Dikejar

(pelitaekspres.com) – PALEMBANG  – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke gudang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sukamaju, yang berlokasi di Jalan MP. Mangkunegara, Palembang, pada Rabu (9/4/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung penyerapan beras oleh Bulog serta memastikan implementasi kebijakan harga gabah dan beras yang telah ditetapkan pemerintah.

Kepala Wilayah (Kanwil) Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel), Heriswan, mengungkapkan bahwa hingga Selasa, 8 April 2025, pihaknya baru menyerap sekitar 51 ribu ton beras dari petani. Angka tersebut baru mencapai 33,12 persen dari target yang ditetapkan sebesar 154 ribu ton.

Optimisme Capai Target Hingga Akhir April

“Sampai Maret kemarin, dari target 154 ribu ton setara beras, kami sudah menyerap sekitar 51 ribu ton. Mudah-mudahan sampai akhir April dapat kami tingkatkan,” ujar Heriswan.

Ia menjelaskan bahwa penyerapan beras telah dimulai sejak Februari dan akan terus berlangsung hingga akhir April. Dengan musim panen raya yang berlangsung pada Maret dan April, ia optimistis target penyerapan dapat tercapai. Selain itu, Bulog telah mengubah pola penyerapan dengan langsung menjemput hasil panen petani di lokasi.

“Sekarang kami jemput, jadi tidak lagi seperti sebelumnya yang menunggu. Petani siapkan di pinggir sawah, nanti dinaikkan ke truk penjemputan,” jelasnya.

Heriswan juga menegaskan bahwa target 154 ribu ton yang akan diserap Bulog hingga akhir April bukan merupakan target keseluruhan untuk satu tahun. “Kami lihat dulu capaiannya sampai April,” katanya.

Lebih lanjut, Bulog menargetkan dapat menyerap sekitar 30 persen dari total produksi gabah petani. Namun, menurutnya, jika mampu menyerap 20 persen saja, itu sudah tergolong melimpah. Ia juga memahami bahwa para mitra dan pelaku usaha lain juga memiliki tanggung jawab untuk memenuhi pasar masing-masing.

“Sisanya bisa didistribusikan ke pasar oleh para pengusaha. Tapi kami tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menyerap hasil panen petani,” tuturnya.

DPR RI Dorong Konsistensi Harga Sesuai Arahan Presiden

Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menekankan agar Bulog tetap konsisten dalam menjalankan kebijakan harga gabah dan beras sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa harga gabah harus dipertahankan di angka Rp6.500 per kilogram dan harga beras di Rp12.000 per kilogram.

“Kami sebagai Komisi IV sangat mendukung Bulog untuk melaksanakan tugas dari Presiden Prabowo Subianto seutuhnya tanpa alasan apa pun. Dari kunjungan kerja ini, kami melihat langsung bahwa para petani sangat berterima kasih atas kebijakan tersebut,” ujar Alex.

Ia menambahkan bahwa panen di Indonesia memiliki waktu yang berbeda-beda di setiap daerah. Oleh karena itu, Bulog perlu mengantisipasi panen raya agar tidak terjadi kendala dalam penyerapan.

“Kami memahami kendala yang dihadapi Bulog, seperti peralatan pasca panen dan kapasitas penyimpanan. Selama ini, Bulog memang tidak ditugaskan untuk menyerap dengan harga yang sudah ditetapkan, sehingga ada tantangan tersendiri,” jelasnya.

Menurut Alex, kunjungan kerja ini bertujuan untuk memahami berbagai kendala di Bulog agar bisa mencari solusi bersama dalam rapat dengan kementerian terkait. Ia optimistis bahwa akan ada normalisasi bagi para petani tahun ini demi mendukung program swasembada pangan nasional.

“Hasil panen sudah kita lihat sangat bagus. Dengan adanya normalisasi, kita harap panen yang biasanya sekali bisa menjadi dua kali, dan yang biasa dua kali bisa menjadi tiga kali. Ini harus menjadi skala prioritas,” tegasnya.

Peta Jalan dan Solusi Jangka Panjang

Alex juga berharap Bulog dapat merumuskan peta jalan yang jelas dalam menyerap hasil panen petani secara berkelanjutan. Menurutnya, antusiasme petani sangat tinggi, namun perlu didukung oleh infrastruktur dan kebijakan yang tepat.

“Selama ini belum ada penugasan dengan skala seperti ini, sehingga kami memahami kendala yang dihadapi, seperti kapasitas gudang, jumlah tenaga kerja, dan pemeliharaan peralatan. Oleh karena itu, kami mendukung penuh agar kebijakan ini bisa terus berjalan dan tidak hanya berlaku pada musim ini saja,” pungkasnya. (dkd)

 

Tinggalkan Balasan