(pelitaekspres.com)- ACEH TIMUR – Jalan penghubung antara Idi menuju Keude Gerobak di Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur, mengalami kerusakan parah sejak beberapa tahun terakhir. Kondisi jalan ini telah menjadi sorotan media, namun pemerintah daerah tampak belum merespons dengan tindakan nyata untuk memperbaikinya. Jalan yang membentang melalui beberapa desa ini, seperti Desa Keude Keumuneng, Desa Bantayan Barat, Desa Blang Guci, Desa Seuneubok Jalan, dan Desa Buket Teukuh, penuh dengan lubang yang kedalamannya bervariasi hingga mencapai 10 cm.
Salah satu titik terparah bahkan berada tepat di depan Kantor Camat Idi Tunong. Seiring dengan semakin buruknya kondisi jalan, warga mengeluhkan risiko kecelakaan yang mengancam setiap pengendara, terutama saat musim hujan ketika lubang-lubang tersebut tertutup oleh genangan air. Para pengendara mengaku sering kesulitan menghindari lubang-lubang ini dan harus mengurangi kecepatan secara drastis demi keselamatan.
Warga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang seolah “tutup mata” terhadap masalah yang sudah berlangsung selama lebih dari enam tahun ini. Beberapa warga mengaku hampir setiap bulan harus mengganti ban kendaraan mereka akibat sering bocor ketika melewati jalan yang rusak. Keadaan ini menambah beban ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang menggunakan kendaraan roda dua untuk aktivitas sehari-hari.
Salah satu pengendara, dalam nada sindiran , menyatakan kekecewaannya terhadap janji pemerintah.
(“Kajeut keu janji politik, pokokjih thon ukeu sabe, trok thon ukeu na itiek tanoh lhe boh moto dam kasep, itanyo sibuleun sige boco ban honda”) bahasa Aceh
“Udah jadi janji politik, pokoknya selalu janji tahun depan, tapi kenyataannya paling-paling hanya ditimbun dengan tanah sekali-sekali. Kita bahkan harus mengalami ban motor bocor sebulan sekali karena lubang ini,” ujar warga tersebut, menyindir pemerintah yang dianggap hanya memberikan solusi sementara yang tak menyelesaikan masalah.
Salah seorang warga lainnya yang juga pengguna jalan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi ini.
“Kami merasa pemerintah tidak peduli dengan keselamatan kami. Sudah bertahun-tahun jalan ini rusak, tapi yang dilakukan hanya perbaikan sementara dengan tanah yang cepat sekali rusak lagi,” ujarnya.
“Kalau dibiarkan terus seperti ini, kami takut makin banyak kecelakaan, apalagi ketika hujan lebat,” tambahnya dengan nada kesal.
Kerusakan jalan di Idi Tunong tak hanya memengaruhi aktivitas warga sekitar, tetapi juga para pengendara dari luar daerah yang melintasi jalan ini. Mereka harus ekstra hati-hati untuk menghindari kecelakaan akibat lubang besar dan jalan berlubang. Kondisi ini semakin memburuk ketika hujan turun, membuat lubang-lubang tak terlihat dan membahayakan pengguna jalan, termasuk kendaraan roda empat yang juga kerap mengalami kerusakan.
Kerusakan infrastruktur ini sebenarnya telah berulang kali disorot media, namun pemerintah tampaknya belum merespons dengan perbaikan yang signifikan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan masyarakat setempat, yang berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk memperbaiki jalan tersebut secara permanen, bukan hanya dengan menimbun lubang-lubang dengan tanah.
Selain itu, warga berharap agar perbaikan yang dilakukan dapat bertahan lama dan tidak sekadar tambal sulam yang cepat rusak kembali. Mereka menginginkan adanya perbaikan yang berkelanjutan dan berkualitas, sehingga pengguna jalan dapat merasa aman saat melintasi jalur ini, tanpa khawatir akan kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan mereka.
Karena itu, warga mendesak agar pemerintah daerah tidak lagi menunda-nunda dan segera mengalokasikan anggaran serta tenaga untuk memperbaiki jalan tersebut.
Masyarakat Idi Tunong kini menantikan janji pemerintah yang telah lama dinanti, agar perbaikan infrastruktur ini benar-benar terealisasi. Harapannya, upaya perbaikan jalan ini dapat memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh pengendara yang melintasi jalan Idi – Keude Gerobak, dan tidak hanya menjadi sekadar janji politik yang tak terealisasi. (Ami)