(pelitaekspress.com) – PRINGSEWU – Berawal dari kenal dari media sosial Facebook (FB) sekitar awal Mei 2020 korban sebut saja Mawar bukan nama sebenarnya (27) seorang Guru Honorer warga Kabupaten Pringsewu diduga dirusa paksa oleh HDD (36) sopir angkot warga Kecamatan Pogung Kabupaten Tanggamus .
Adapun modus HDD diduga sebagai pelaku menurut keterangan dari Mawar saat dimintai keterangan di kediamannya Kamis(3/9) mengatakan berawal Kenal di medis sosial FB awal Mei 2019, singkatnya berkenalan dan HDD mengajak pertemuan disalah satu tempat di pasar pagelaran langsung HDD ngajak suatu tempat dengan alasan mau nagih hutang di pekon Pamenang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu di tempat yang diketahui merupakan tempat prostitusi yakni rumah HN dan ditempat itulah Mawar langsung diruda paksa oleh HDD dan langsung dipaksa diambil poto-poto yang dalam keadaan tidak berbusana oleh HDD.
“Saya diruda paksa oleh HDD di tempat mami yang diketahui bernama HN di Pekon Pamenang saya juga sempat dipaksa dipoto dalam keadaan tidak berbusana oleh HDD beberapa kali, setiap HDD ngajak saya ketempat mami tersebut apabila tidak mau dia mengancam akan disebar ke publik foto saya yang tidak berbusana tersebut selalu begitu selama sepuluh kali karena saya merasa tertekan terus akhirnya saya memutuskan tidak mau mengikuti kemauannya tersebut “ungkap Mawar sambil meneteskan air mata dirumahnya.
Dikatakan Mawar yang paling menyakitkan dan membuat malu keluarga besarnya ternyata benar setelah dirinya menolak kemaun HDD dan sepakat dengan kedua orang tua langsung foto-foto Mawar yang tidak berbusana hasil paksaan HDD dengan dirinya dirumah mami HN langsung di Upload kepada dewan guru dimana Mawar bertugas sampai ke kepala sekolah, ke tetangga dekatnya di mana Mawar tinggal dan juga kepada anak anak dibawah umur.
“Pasca saya tidak mau melayani nafsu bejadnya HDD walau dibawah ancaman saya nangis dan keluarga ternyata ancamannya benar-benar dilakukan HDD dengan mengupload foto-foto yang dia ambil tersebut lewat medsos Facebook ,lewat wa dan messenger ” kata Mawar kepada beberapa wartawan yang ada dikediamannya.
Tidak berhenti sampai disitu HDD pun mengancam keluarga Mawar lewat media medsos Face book, wa dan messenger akan melakukan penusukan kepada keluarga Mawar.
“HDD mengancam keluarga besar saya dan akan melakukan penusukan karena keluarga dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan perempuan dan Anak(UPTD PPA) kabupaten Pringsewu melakukan pelaporan ke pihak kepolisian polres pringsewu dengan saya ” bebernya .
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan pihak UPTD PPA berinisial SW yang melakukan pendampingan tidak memberikan bukti laporan kepada media.
“Untuk sementara belum bisa memberikan bukti laporannya, yang jelas sudah kami laporkan kepada pihak kepolisian ‘ kata SW dikediamannya Mawar.
Mengetahui perbuatannya sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib HDD menelpon Mawar dan mengatakan bahwa HDD akan datang ketempat Mawar serta mengancam akan melaporkan balik Mawar kepihak yang berwajib.
“HDD mengancam akan melaporkan balik ke pihak yang berwajib ” katanya.
Orang tua Mawar yang berinisial AM mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian polres Pringsewu agar kasus ini diungkap sampai selesai karena jika tidak tidak menutup kemungkinan akan ada korban lainnya seperti yang dia alami.
“Ini merupakan perjalanan hidup yang paling menyakitkan bagi saya dan keluarga besar dan tiada jalan lain selain bagi kami pasrah dan berharap kepada pihak kepolisian polres Pringsewu sebagai penegak hukum bisa memproses sesuai dengan perbuatannya yang sudah membuat malu keluarga besar kami ” harapnya .(tim)