Bekerja Sepenuh Hati, Bukan Sekedar Tugas: Suasana Sejuk Apel ASN Yapen di Jumat Pagi

(pelitaekspres.com) -SERUI- Matahari belum terlalu tinggi ketika halaman Kantor Bupati Kepulauan Yapen mulai dipenuhi oleh ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN). Wajah-wajah serius namun penuh semangat berdiri berbaris rapi, menyambut apel gabungan yang digelar setiap Jumat. Tapi pagi ini terasa berbeda — bukan hanya karena jumlah peserta yang membludak dari berbagai OPD, melainkan karena pesan mendalam yang disampaikan oleh pembina apel: Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen, Erny Renny Tania, S.IP. (11/7/2025).

Dengan suara tenang namun tegas, Sekda membuka amanatnya dengan sebuah kutipan yang jarang terdengar dalam apel formal. Bukan data statistik, bukan pula target kinerja semata — melainkan sepotong Firman Tuhan dari Kolose 3:23: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Di hadapan ASN yang menyimak, kalimat itu mengendap — menembus rutinitas birokrasi yang kadang terasa kaku. Sekda tak sekadar mengutip, ia menanamkan pesan spiritual yang kuat: bahwa pekerjaan ASN bukan sekadar rutinitas atau tanggung jawab administratif, tapi wujud pengabdian, bahkan ibadah.

“Ketika kita telah berpikir seperti itu,” ucapnya, “maka apapun profesi kita, kita akan mengerjakannya dengan sepenuh hati karena yang kita buat dan kerjakan adalah untuk Tuhan, bukan untuk manusia.”

Pesan itu bukan tanpa konteks. Sekda tahu benar bahwa pelayanan publik membutuhkan semangat yang tidak mudah padam. Disiplin, tanggung jawab, dan integritas bukan hanya slogan, tetapi nilai yang harus diwujudkan setiap hari di ruang kerja, di meja pelayanan, dalam setiap keputusan.

Selain membangun semangat, Sekda juga menyampaikan sejumlah hal penting yang bersifat teknis namun krusial. Salah satunya adalah kegiatan monitoring meja yang sedang dilakukan oleh Bappeda. Ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari proses evaluasi kinerja pemerintah daerah untuk Triwulan Kedua Tahun Anggaran 2025.

Untuk itu, ia meminta seluruh pimpinan OPD agar memastikan Kasubbag Perencanaan dan Keuangan tetap berada di kantor selama proses monitoring berlangsung. Kelengkapan data, menurutnya, adalah pondasi dari perencanaan yang akurat dan laporan yang berkualitas.

Tak hanya itu, Sekda juga mengingatkan tentang pentingnya menindaklanjuti rekomendasi dari BPK RI melalui penyusunan action plan yang baru saja diterima. Ia menekankan bahwa tanggung jawab pengelolaan keuangan daerah bukan hanya ada di pundak satu orang, melainkan menjadi kerja kolektif seluruh OPD untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi berjalan sebagaimana mestinya.

Apel yang berlangsung kurang lebih satu jam itu ditutup bukan dengan bubar barisan, melainkan dengan kegiatan yang lebih santai namun penuh makna: jalan sehat bersama. Dengan pakaian olahraga yang dibawa sejak pagi, para ASN perlahan beralih dari formasi apel menuju rute jalan sehat yang telah disiapkan panitia.

Suasana yang sebelumnya serius berubah menjadi akrab. Tawa kecil terdengar di sela langkah. Ada yang berjalan sambil berbincang ringan, ada pula yang menikmati udara pagi sambil menyerap makna apel tadi. Di momen inilah pesan Sekda seolah menemukan wujudnya: bahwa kerja keras dan kebersamaan bisa berjalan seiring — apalagi jika dilakukan dengan sepenuh hati.

Hari itu, Jumat pagi di Serui tidak hanya meninggalkan keringat di dahi para ASN, tetapi juga pesan dalam di benak mereka. Bahwa menjadi abdi negara bukan hanya soal hadir dan menyetor absen, tetapi tentang bagaimana setiap langkah — termasuk langkah kecil dalam jalan sehat — bisa menjadi bagian dari pelayanan terbaik untuk masyarakat, dan lebih dari itu, untuk Tuhan.(GM)

Tinggalkan Balasan