(pelitaekspres.com) – TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapplitbangda) Kabupaten Barito Timur menggelar rapat evaluasi Indeks Desa Membangun (IDM) pada Selasa, 20 Agustus 2024, di Aula Bapplitbangda Kabupaten Barito Timur.
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Bapplitbangda Kabupaten Barito Timur, Franz Sila Utama, dan dihadiri oleh sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Instansi Vertikal, Koordinator Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), serta Camat dan Kepala Desa dari berbagai wilayah di Kabupaten Barito Timur.
Franz Sila Utama menjelaskan bahwa Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Barito Timur menunjukkan peningkatan yang signifikan. IDM, sebagai instrumen penting dalam perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan, terus menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menentukan arah pembangunan yang efektif dan berkelanjutan.
Menurut Kepala Bapplitbangda, IDM memotret perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi Undang-Undang Desa dengan dukungan Dana Desa serta Pendamping Desa. IDM mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan dengan korelasi intervensi pembangunan yang tepat dari pemerintah, sesuai dengan partisipasi masyarakat yang berkorelasi dengan karakteristik wilayah desa, yaitu tipologi dan modal sosial.
Dalam kurun waktu 2019 hingga 2023, Kabupaten Barito Timur berada dalam kategori “Berkembang”. Namun, pada tahun 2024, berkat berbagai inisiatif pembangunan, status tersebut berhasil ditingkatkan menjadi “Maju”.
Pada tingkat kecamatan, terdapat tujuh kecamatan yang kini berstatus “Maju”, yaitu Paku, Dusun Timur, Benua Lima, Raren Batuah, Patangkep Tutui, Karusen Janang, dan Dusun Tengah. Sementara itu, empat kecamatan lainnya masih berada pada kategori “Berkembang”.
Franz menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan refleksi dari berbagai program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten, seperti penguatan infrastruktur desa, peningkatan akses layanan pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi berbasis kearifan lokal.
Semua upaya ini sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang menekankan pentingnya pembangunan desa sebagai pilar utama dalam mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan desa yang lebih baik. Status ‘Maju’ ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal untuk terus mengembangkan potensi desa-desa di Barito Timur agar dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi pembangunan daerah dan nasional,” pungkasnya.
Dengan pencapaian ini, Kabupaten Barito Timur semakin mendekati visinya untuk menjadi wilayah yang maju, mandiri, dan berkelanjutan, serta siap mendukung visi nasional dalam memperkuat ketahanan desa sebagai fondasi utama pembangunan Indonesia. (HY)