Banyak Warga Mioka Mimika Menderita Sakit, Pelayanan Medis Tidak Hadir

(pelitaekspress.com) – KEP. YAPEN – Banyak Warga Mioko yang sakit,  hampir  2 – 3 Orang  datang ke rumah Ibu Kepala Sekolah  sore atau malam hari  untuk meminta  obat kepada Ibu Lena Dumatubun yang sehari – hari mengabdi sebagai Guru di Kampung Mioko Distrik Mimika Timur Papua.

Dalam pesan Wats App kepada media, Ketua Forum  Affirmatif Kebijakan Pembangunan Propinsi Papua (FAKPP) Benyamin Wayangkau, SE, mengatakan bahwa “Entah itu orang besar ataupun anak- anak kecil yang di antar, mereka mengeluh sakit ada yang batuk – batuk, ataupun  demam tinggi karna Malaria maupun mereka yang luka – luka Borok, Rabu, 17/02/2021.

Menurut  Ketua FAKPP Beny Wayangkau  bahwa dalam pantauannya di Lapangan khususnya di Kampung Mioko yang jaraknya kurang lebih 250 Km dari ibu kota Kabupaten Mimika, masuk dalam Distrik Mimika Timur Tengah ini, yang hari-hari dapat di tempuh melalui dua jalur yaitu  dengan menggunakan Motor laut dan juga kendaraan  darat, namun luput dari perhatian Pemda Mimika, keluhnya.

Dalam pengamatannya  selama  seminggu di Kampung Mioko, dua setengah  jam  lamanya jika perjalanan darat dengan menggunakan angkutan Bus umum, sampai pada titik turunnya Penumpang,  kemudian di lanjutkan jalan kaki kurang lebih  1 Km   sempai di pinggir Sungai.

Kemudian menyeberang Sungai Kamora yang lebarnya kurang lebih  50 meter menggunakan motor Katinting ke Kampung Mioko sebelah sungai, tuturnya Selasa, 16/02/2021.

Ungkap Ibu Lena Dumatubun sebagai Kepala Sekolah di Kampung ini bahwa ” yah beginila Pengabdian saya hari – hari di Kampung Mioka,  selain mengajar bersama staf guru – guru saya di Kampung,   Waktu sore saya juga biasa di datangi warga masyarakat untuk meminta Obat – obatan tuturnya.

Untung kami membawa persediaan Obat lebih jadi bisa tolong warga, tutur Ibu Lena, bahwa  Saya sering tanya ke Dokter – dokter waktu di Kota, dan mereka sedikit memberi gambaran dan berbagi informasi,  sehingga ini juga sebagai pengetahuan untuk menolong masyarakat saya di kampung Mioko ini.

Masyarakat juga mengeluh karena  semua “Tenaga Medis yang di tempatkan di Kampung ini     tinggal saja di Kota”,  dorang Petugas Kesehatan ini  pernah dapat kejar dengan Kepala Kampung karena terlalu lama tinggal di Kota baru  datang jadi bapa Kampung marah – marah”.

Puskesmas atau Pustu yang di bangun jadi satu dengan rumah Tenaga Medis jadi kosong tak berpenghuni, Dana Otsus untuk Kesehatan juga tidak tau ada di mana, masyarakat tanya ke kami tapi  mama jawab bahwa ‘Saya ini Guru’, tidak   ada Urusan ke situ urainya.

Kami guru yang selalu jadi tempat mengelu warga, tapi yah kami sudah biasa begini jadi,  tutur guru yang saat ini sudah mengabdi  10 tahun lebih di kampung Mioko dan  menjabat sebagai Kepala Sekolah  SD YPPK Mioko.

Saya pernah tolong pasien  yang banyak luka borok,   saya masak air panas mendidih lalu pakai  bersikan luka – luka mereka setelah itu  kasih obat Bhetadin dengan Ampicilin saja untuk mereka minum, ya syukur mereka sembuh.

Makanya masyarakat  sayang kami dan mereka tidak mau kami  pindah tugas, tutur Ibu Lena Dumatubun Kepala Sekolah SD YPPK Kampung Mioko Mimika, sembari berharap Pemda Mimika memperhatikan kondisi masyarakat diKampung Mioka ini mengakiri pembicaraanya, (rep.wb, ed.zri).

Tinggalkan Balasan