(pelitaekspress.com) – PALEMBANG – Tim Restorasi Gambut adakan pelatihan pemeliharaan alat pemantau tinggi muka air (TMA) lahan gambut bertempat di hotel Aston jalan Basuki Rahmat Kemuning Palembang, Selasa(4/11).
Ketua panitia pelaksana kegiatan dalam hal ini diketuai oleh Bapak Abdul Karim M sebagai Kapokja (Kepala Kelompok kerja) pengembangan data Badan Restorasi Gambut (BRG) RI mengatakan kegiatan ini dilaksanakan setahun sekali bertujuan untuk meng up date pengetahuan pemeliharaan tata cara perawatan TMA. Selain itu juga terpeliharanya silaturahmi antara penjaga dan teman BRG pusat. Kemudian menjadi sebuah sistem karena penjaga menjadi suatu sistem informasi dilapangan, ujarnya.
Dalam sambutannya Kepala Tim Restorasi Gambut Daerah Provinsi Sumatera Selatan Bapak Ir. Dharna Dahlan, M.M, mengatakan bahwa TRG pusat pada tahun 2017-2019 telah memasang alat pemantau TMA sebanyak 194 unit dan Sumsel mendapat 13 unit dan 3 tidak berfungsi (dicuri), ini menjadi perhatian kita terutama para penjaga alat ukur.
Para penjaga alat ukur harus ditunjuk khusus untuk menjaga dan merawat, harus mempunyai pengetahuan dasar cara kerja alat TMA tersebut. Akhir sambutannya Kepala TRGD mengharapkan kepada para peserta untuk tekun mengikuti pelatihan ini agar apa yang disampaikan dapat diaplikasikan dilapangan, ujarnya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bapak Ir. Nazir Foead, M.Sc Kepala Restorasi Gambut RI mengatakan, menyambut baik kegiatan ini sebagai antisipasi dalam kebakaran hutan dan lahan, yang mana harus kita ketahui tingkat basah dan keringnya lahan gambut dapat dipantau dengan alat TMA ini.
Jumlah hot spot dalam tahun ini cukup berkurang mudah mudahan dapat diketahui dengan alat ini atas informasi para penjaga alat ukur TMA.
Sinergitas Pemda dengan TNI-POLRI satu kesatuan dalam penanggulangan bencana kebakaran lahan. Bapak presiden meminta kepada TRG memberikan solusi dalam penanganan kebakaran karena setiap tahun selalu mengintai potensi kebakaran.
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 4-6 November 2020. Peserta pelatihan di Sumsel diikuti 13 orang/penjaga, Kepala desa 6 orang, fasdes 2 orang dan 1 orang dinamisator.
Penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap diterapkan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. (Wanto/Nsy)