(pelitaekspres.com) –SERUI – Di bawah hembusan angin sepoi-sepoi yang menari bersama daun kelapa, Pantai Mariadei di Kampung Katuapi menjadi panggung suci bagi Kerukunan Muslim Maluku-Maluku Utara (KKM-Malmalut) Kabupaten Kepulauan Yapen. Pada Minggu (28/12/2025), ratusan warga kerukunan ini menggelar pertemuan kunci tahun sekaligus refleksi akhir 2025, menyatukan semangat kekompakan di tengah keindahan pantai yang memukau—hanya 5-10 menit dari pusat Kota Serui, dapat ditempuh motor atau mobil, di ujung jembatan penyeberangan sepanjang 100 meter lebih.Pilihan lokasi ini bukan semata strategi bijak pengurus, melainkan undangan alam untuk merangkul jiwa.
Laut biru jernih berbisik rahasia ketenangan, sementara ombak riak menyanyikan lagu persaudaraan. Di sini, KKM-Malmalut tak hanya mengkonsolidasikan program kerja tertunda 2025, tapi juga mempromosikan mutiara wisata Kepulauan Yapen kepada masyarakat luas—mengajak rapat keluarga atau liburan santai di tempat yang begitu dekat dan memesona.
Dalam sambutanya , Ketua Umum KKM-Mal Malut Imran Umasangaji melukis visi persatuan dengan kata-kata yang menggetarkan: kegiatan akhir tahun seperti ini rutin dilakukan untuk evaluasi, silaturahmi akbar, dan refleksi.

“Kami pilih pantai agar jiwa lelah setahun sibuk bisa bernapas lega, membawa udara baru agar tak jenuh,” ujarnya kepada media.
Ia menekankan, Pantai Mariadei bukan hanya venue rapat, tapi panggilan untuk menikmati wisata lokal bersama keluarga, memperkenalkan keindahannya agar jadi agenda libur masyarakat.
Gambaran umum KKM-Malmalut sungguh menginspirasi: persatuan solid seperti akar beringin yang saling menguatkan, semangat kekeluargaan anak rantau yang erat bagai saudara kandung sendiri. Di tengah kesibukan masing-masing, pengajian Jumat malam dan Majelis Ta’lim Khumaira tetap lancar, gotong royong menyala dalam hajatan suka-duka. “Saya bangga pada warga Muslim Maluku-Maluku Utara yang kompak bahu-membahu,” tegas Imran.
Motto mereka, “Mati-matian asal yang penting hidup,”
Melambangkan ikatan tak tergoyahkan: apapun badai, mereka bersatu saling bantu.Imran berpesan agar seluruh warga di Serui dan sekitarnya jaga kebersamaan, bahu-membahu dalam suka duka, serta bangun hubungan harmonis antar suku, ras, dan agama.
Harapannya, 2026 membawa berkah melimpah, menjaga keamanan serta ketertiban di mana pun berada—bukti nyata bagaimana kerukunan ini menjadi mercusuar persatuan di tanah Yapen.


