Ibadah Malam Kudus Jemaat GPdI Ekklesia Serui Kota: Makna Natal sebagai Damai Sejahtera dan Keselamatan

(pelitaekspres.com)- SERUI  Ibadah Malam Kudus 24 Desember 2025 menjadi momentum rohani penting bagi umat Kristiani Jemaat GPdI Ekklesia Serui Kota. Ibadah yang berlangsung pada Rabu (24/12/2025) malam tersebut memperingati peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai kejadian besar bagi dunia dan dasar iman umat percaya.

Ibadah Natal dilaksanakan dengan suasana penuh ketenangan dan penghayatan, diawali dengan pujian dan penyembahan. Jemaat menyanyikan lagu-lagu rohani sebagai ungkapan syukur sambil merenungkan penyertaan dan anugerah Tuhan yang menyertai kehidupan mereka sepanjang tahun, baik dalam suka maupun duka.

Rangkaian ibadah juga diisi dengan pujian serta kesaksian anggota jemaat secara per keluarga. Kesaksian tersebut menjadi ungkapan syukur atas perlindungan Tuhan dalam kehidupan rumah tangga, sekaligus pengakuan iman bahwa Tuhan senantiasa hadir dan setia menyertai umat-Nya di setiap musim kehidupan.

Perayaan Natal tahun ini mengusung tema “Kekuatan dalam Kristus” (Filipi 4:13), yang menegaskan bahwa kekuatan sejati orang percaya tidak bersumber dari kemampuan manusia, melainkan dari Kristus yang memberi kekuatan dalam segala keadaan.

Firman Tuhan sebagai dasar iman jemaat disampaikan oleh Pdt. Roi Palunga, yang terambil dari Kitab Lukas 2:8–14. Dalam penyampaian firman, ditekankan bahwa peristiwa kelahiran Yesus Kristus yang setiap tahun dirayakan bukan sebagai tradisi, melainkan kabar keselamatan yang terus relevan dan perlu direnungkan secara pribadi oleh setiap orang percaya.

Secara khusus, jemaat diajak untuk memusatkan perenungan pada Lukas 2:14, tentang damai sejahtera yang turun ke bumi. Ditekankan bahwa damai sejahtera sejati berasal dari Allah, namun dalam kehidupan sehari-hari tidak semua orang Kristen sungguh-sungguh hidup dalam damai tersebut. Pengaruh sosial, tekanan hidup, dan godaan dunia kerap menggerus damai sejahtera, sebagaimana peringatan firman Tuhan dalam Yohanes 10:10, tentang pencuri yang datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan.

Oleh sebab itu, jemaat diajak untuk mengintrospeksi kehidupan dan kembali memahami tujuan utama kelahiran Yesus Kristus. Sebagaimana tertulis dalam Yohanes 3:16, kelahiran Kristus merupakan wujud kasih Allah dan rencana keselamatan dari surga bagi umat manusia. Yesus lahir untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya, termasuk jemaat GPdI Ekklesia Serui Kota.

Disampaikan pula bahwa tanpa Tuhan, segala rencana manusia tidak akan berhasil dengan sempurna. Keberhasilan hidup hanya bermakna ketika manusia hidup berkenan kepada Tuhan. Tanpa kelahiran Yesus Kristus, manusia tidak dapat disebut sebagai anak-anak Allah. Ibadah Malam Kudus kemudian dilanjutkan dengan Perjamuan Kudus.

Jemaat menerima sakramen ini dengan penuh kesadaran iman sebagai dasar kehidupan rohani, sekaligus pengingat akan pengorbanan Kristus yang membawa keselamatan dan damai sejahtera bagi umat manusia.

Seluruh rangkaian Ibadah Malam Kudus berlangsung dengan aman dan tertib. Ibadah ini mendapat pengawalan dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Kehadiran aparat keamanan lintas institusi tersebut memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaat dalam melaksanakan ibadah Natal, sekaligus mencerminkan semangat toleransi dan kebersamaan antarumat beragama di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Ibadah Malam Kudus ini menjadi momentum rohani bagi jemaat untuk meneguhkan iman, memperkuat pengharapan, serta hidup dalam damai sejahtera Kristus dalam kehidupan sehari-hari.(GM)