(pelitaekspres.com) –MALAYSIA — Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali menunjukkan kiprah akademiknya di kancah internasional. Akademisi UBL yang juga Wakil Rektor I Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi UBL, Prof. Erry Yulian T. Adesta, Ph.D dipercaya menjadi pembicara kunci dalam ajang Global Defence and Aviation Skills Conference 2025 (GDAS 2025) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 8–9 Desember 2025.
Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh DSAK Group of Companies, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri strategis, pertahanan, dan teknologi penerbangan, bekerja sama dengan ZEP Research, lembaga riset internasional yang berfokus pada pengembangan kajian ilmiah dan inovasi teknologi ini, menghadirkan para pemangku kepentingan global di bidang pertahanan dan penerbangan, mulai dari akademisi, pimpinan perguruan tinggi, perwakilan industri, hingga praktisi dan peneliti dari berbagai negara.
Dalam sesi pleno utama, Prof. Erry Yulian T. Adesta menyampaikan materi bertajuk “Empowering the Future of Defence and Aviation Leadership”. Paparan tersebut menyoroti pentingnya transformasi pendidikan tinggi dan vokasi (TVET) dalam menjawab tantangan baru dunia pertahanan dan penerbangan global, seiring pesatnya perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), sistem otonom, digitalisasi industri, serta kebutuhan sumber daya manusia yang berdaya saing internasional.
“Perguruan tinggi memiliki peran strategis sebagai bagian dari ekosistem pertahanan dan penerbangan, tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai motor riset, inovasi, dan pengembangan kepemimpinan masa depan. Oleh karena itu penting sekali kolaborasi lintas negara antara universitas, industri, dan pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif, berbasis kompetensi, dan relevan dengan kebutuhan global,” ungkapnya.
“GDAS 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama internasional dalam pengembangan pendidikan pertahanan dan penerbangan. UBL berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia unggul melalui inovasi akademik, riset, dan jejaring global,” ujar Prof. Erry.
Keikutsertaan UBL dalam forum internasional ini menjadi bukti komitmen universitas dalam mendukung internasionalisasi perguruan tinggi serta memperluas jejaring akademik global. Selain itu, partisipasi ini juga memperkuat posisi UBL sebagai perguruan tinggi yang aktif berkontribusi dalam isu-isu strategis global, khususnya di bidang teknologi, pendidikan, dan pengembangan kepemimpinan.
Melalui GDAS 2025, UBL berharap dapat terus membangun kolaborasi internasional yang berdampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan, riset, dan inovasi, sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing dan berkolaborasi di tingkat global.


