(pelitaekspres.com) – YAPEN – Sore itu, para kepala sekolah SMP se-Kabupaten Kepulauan Yapen berkumpul dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Setelah setahun menghadapi berbagai dinamika di dunia pendidikan, mereka duduk berdampingan untuk merayakan Natal sebagai satu keluarga besar MKKS. Ada kelelahan yang perlahan mereda, ada senyum yang tulus terukir, dan ada rasa syukur yang menyatukan semua yang hadir di ruangan itu.
Ketika lantunan pujian mulai terdengar, suasana damai menyelimuti perayaan tersebut. Di tengah momen itu, hadir Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, SE., M.Si., yang datang bukan hanya sebagai pemimpin daerah, tetapi sebagai bagian dari perjalanan panjang pendidikan di Yapen.

Terlihat hadir juga Ketua DPRK Kepulauan Yapen Ebzon Sembai S.,Pi didampingi Istrinya Adomina Elisabet Maniani, PLt Kadisdikbud Chisson Haris Marani S. Sos,. M.Si, Ketua PGRI Serui Philipis Wairara, M.pd dan Ketua MUI Kabupten Kepulauan Yapen H. Khairudin Siswanto S.Ag dan para kepala sekolah SMP sekota Serui dan sekitarnya .
Bupati memulai sambutannya dengan ajakan sederhana namun dalam makna: bersyukur. “Tuhan telah menjaga dan melindungi kita sepanjang tahun ini,” ucapnya. Kalimat itu mengalir tenang, menyentuh para kepala sekolah yang selama ini menjadi garda terdepan dalam membina generasi Yapen.

Bagi Bupati Arisoy, Natal bukan sekadar perayaan tahunan. Natal adalah pengingat bahwa Tuhan hadir membawa terang—terang yang ia percayai juga menyinari setiap lingkungan sekolah. “Para kepala sekolah bukan hanya pemimpin administratif,” katanya, “tetapi teladan dan penyebar semangat bagi guru dan para murid.”
Tema Natal tahun ini, “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga,” menjadi bahan renungan bersama. Bupati menjelaskan bahwa keluarga adalah komunitas terkecil yang menopang masyarakat. Di momen itu, para kepala sekolah seakan kembali diingatkan bahwa mereka pun bagian dari keluarga besar—keluarga pendidikan—yang juga harus dijaga, dirawat, dan diselamatkan.

Namun dalam refleksi yang hangat itu, Bupati tidak menutup mata terhadap kenyataan yang sedang dihadapi daerah. Ia menyinggung perkembangan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kepulauan Yapen yang berada pada posisi keempat tertinggi di Provinsi Papua. Dengan nada prihatin, ia mengajak para kepala sekolah untuk menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan dan edukasi di lingkungan sekolah. “Ini tugas kita bersama,” tegasnya. “Kita harus menyiapkan anak-anak ini sebagai pemimpin masa depan.”
Di bagian akhir acara, Ketua MKKS, I Nyoman Warte, S.Pd, tampil memberikan sambutan yang penuh kehangatan. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena MKKS dapat merayakan Natal dalam suasana damai dan saling mendukung. “Mari kita terus bergandeng tangan,” katanya, mengajak seluruh kepala sekolah untuk tetap bersatu dan memperkuat pendidikan di Yapen.
Ketika lilin-lilin kecil dinyalakan, ruangan itu seolah dipenuhi harapan baru. Para kepala sekolah memandang cahaya itu dengan mata yang memantulkan keteguhan sekaligus harapan. Mungkin karena rasa syukur. Mungkin karena beratnya amanah yang mereka emban. Atau mungkin karena pada malam itu, mereka merasakan bahwa perjalanan panjang ini tidak harus dijalani seorang diri.
Natal MKKS tahun ini bukan hanya sebuah seremoni. Ia menjadi jeda yang menenangkan, ruang untuk merenung, dan kesempatan untuk menguatkan diri. Sebuah pengingat bahwa terang itu tetap menyala—di hati para guru, di langkah para kepala sekolah, dan di masa depan anak-anak Yapen yang mereka dampingi setiap hari. (GM)


