ALUN Lampung Sambut Jamaah Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025

(pelitaekspres.com) –BANDARLAMPUNG- Apresiasi Lingkungan dan Hutan Indonesia (ALUN) Provinsi Lampung menyambut kedatangan jamaah yang hadir di acara Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025 di Kota Baru Lampung.

Menjelang acara Tabligh Akbar Indonesia berdoa yang puncak acaranya berlangsung dari tanggal 28-30 November 2025, Ketua DPW Apresiasi Lingkungan dan Hutan Indonesia Provinsi Lampung, Bung Helman Saleh, mengingatkan seluruh penyelenggara dan jama’ah yang hadir untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan karena kebersihan bagian dari iman. Selain itu diingatkan untuk memperhatikan pembuangan sampah yang dihasilkan dari kegiatan ini; baik itu berupa sampah organik dan sampah nonorganik, khususnya plastik yang sulit terurai dan akan berdampak pada tingkat polusi tanah di kemudian hari.

“Saya yakin, seluruh jama’ah yg hadir dalam acara di Kotabaru ini adalah manusia pilihan yang telah sadar pentingnya kebersihan lingkungan dengan ikut menjaga dan mengawasi supaya tidak ada sampah yg berserakan. Saya yakin itu..” ujar Bung Helman, sambil tersenyum.

Saat ini DPW ALUN Provinsi Lampung sedang mencanangkan program tata kelola sampah, yaitu Program MSG-Micro Station Garbage (Stasiun Pengelolaan Mini) kapasitas 5 ton per hari yang dapat diterapkan di kelurahan/desa atau kecamatan yang mengelola sampah secara langsung dengan sistem padat karya yang dapat menghasilkan BBM (Bahan Bakar Minyak) dari destilasi sampah plastik, juga pupuk organik padat dan cair yang dapat dimanfaatkan untuk petani se-provinsi Lampung. Selain itu, dapat juga menghasilkan maggot dan cacing tanah yang dapat menambah penghasilan buat para pelakunya.

Selain program MSG, ALUN Provinsi Lampung juga mendorong pemerintah daerah dan swasta untuk ikut aktif dalam program dan kegiatan forestisasi dan rehabilitasi hutan guna mendukung penurunan panas bumi di bawah 2°C sesuai target Pemerintah Indonesia dengan konsep kerjasama yang lebih konkrit dengan membangun perusahaan konsorsium yang bergerak di bidang perdagangan karbon yang selanjutnya dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Lampung.

ALUN Provinsi Lampung juga akan berbicara dan concern terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk kawasan kota baru dan juga kota Bandar Lampung dengan mengevaluasi keberadaan bukit-bukit resapan air dan juga tata ruang yang harus menuju kepada Green City dan ECO City, dengan tetap memperhatikan hal-hal yg berkaitan dengan kebencanaan yang kerap terjadi akibat semakin berkurangnya wilayah serapan air yang menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di daerah kota Bandar Lampung dan sekitarnya.

Masih banyak permasalahan yang menjadi perhatian ALUN Lampung, diantaranya masalah limbah di Teluk Lampung, abrasi pantai dan banjir Rob di pesisir kota Bandar Lampung, juga wilayah pesisir lainnya. Lalu persoalan hutan mangrove, konflik masyarakat dan harimau di TNBBS, perburuan gajah liar dan binatang yang dilindungi yang masih kerap terjadi, normalisasi Daerah Aliran Sungai, termasuk untuk kelangsungan hayati sungai, limbah industri yang dibuang ke sungai, juga permasalahan semakin menyusutnya kawasan hutan akibat massifnya tindakan perambahan hutan.

Semua itu butuh perhatian dan kerjasama semua pihak. Demikian, tutup Bung Helman.

Tinggalkan Balasan