(pelitaekspres.com) –SERUI- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Sekolah Dasar se-Kabupaten Kepulauan Yapen pada Jumat (10/10/2025). Kegiatan yang diharapkan menjadi ajang penyatuan visi dan peningkatan mutu pendidikan ini diwarnai dengan rendahnya tingkat kehadiran, di mana hanya 62 dari 126 kepala sekolah yang tercatat hadir.
Rakor tersebut dihadiri puluhan kepala sekolah dari berbagai distrik dan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi, menyatukan visi, serta meningkatkan mutu pendidikan dasar di wilayah Yapen.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Yapen, C. H. Marani, S.Sos., M.Si, menyampaikan bahwa Rakor ini diharapkan mampu melahirkan pokok-pokok pikiran yang konstruktif demi kemajuan pendidikan di daerah.
“Pertemuan ini menjadi momentum yang tepat untuk menggagas berbagai ide dan rekomendasi yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh dinas. Kita ingin memastikan seluruh proses pendidikan dasar di Yapen berjalan dengan baik,” ujar Marani.
Ia menegaskan, Rakor kali ini bukan hanya menjadi ajang koordinasi rutin, melainkan juga wadah untuk meningkatkan kompetensi guru melalui diskusi dan kolaborasi antar kepala sekolah. Dengan berbagi pengalaman serta tantangan di lingkungan kerja masing-masing, diharapkan lahir rekomendasi konkret yang menjadi acuan dalam penyusunan program kerja dinas ke depan.
Selain itu, Rakor juga mendorong pentingnya inovasi pendidikan, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan penerapan kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman. “Kita harus beradaptasi dengan era digital. Kepala sekolah harus mampu memimpin perubahan dan menginspirasi guru untuk berinovasi,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang baru menjabat lima bulan terakhir, mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan berbagai langkah pembenahan, termasuk inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah di wilayah timur, Pantura, hingga Papuma.
“Dari hasil sidak, kami temukan masih ada siswa yang belum bisa membaca dan menulis. Ini menjadi perhatian serius, dan saya berharap para kepala sekolah menjadikannya bahan refleksi untuk memperbaiki mutu pembelajaran,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan keprihatinannya atas rendahnya tingkat kehadiran kepala sekolah dalam Rakor kali ini. Menurutnya, dari 126 SD yang terdata di Kabupaten Kepulauan Yapen, hanya 62 kepala sekolah yang hadir. “Ini menunjukkan masih perlunya peningkatan komitmen dari para kepala sekolah dalam mengelola pendidikan di wilayahnya masing-masing,” tegasnya.
Terkait tunjangan khusus guru, Marani menjelaskan bahwa berdasarkan instruksi Bupati Kepulauan Yapen, tunjangan tersebut akan diberikan kepada guru yang bertugas di kampung-kampung, tidak termasuk wilayah Distrik Yapen Selatan dan Anotaurei. Dana sebesar Rp8,4 miliar yang bersumber dari pemerintah pusat akan disalurkan dua kali per semester, dengan besaran bervariasi sesuai gaji pokok masing-masing guru.
Baik Marani maupun Plt. Kepala Dinas sama-sama menekankan pentingnya tanggung jawab dan keteladanan kepala sekolah. “Kalau ada guru yang tidak melaksanakan tugasnya, mohon segera dilaporkan ke Dinas agar dapat diambil langkah cepat. Jangan dibiarkan,” tandasnya.
Menutup arahannya, C. H. Marani menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan rotasi kepala sekolah sebagai bagian dari pembenahan manajemen pendidikan di tingkat dasar.
“Bapak dan ibu harus bekerja dengan sukacita, penuh tanggung jawab, dan menjadi panutan di lingkungan sekolah masing-masing. Kepala sekolah adalah teladan bagi guru dan peserta didik,” ujarnya menutup kegiatan.