(pelitaekspres.com) – SERUI – Senin pagi (29/9/2025) halaman kantor Bupati Kepulauan Yapen dipenuhi ratusan ASN yang berbaris mengikuti apel gabungan. Udara segar Serui bercampur dengan suasana tegang ketika Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, SE., M.Si., berdiri di podium. Dengan suara tegas, ia menyampaikan pesan yang tak sekadar rutinitas apel, melainkan sebuah peringatan keras.
“Kehadiran staf adalah tanggung jawab pimpinan. Tanpa keterangan masih sangat tinggi, ini harus dipastikan kenapa tidak hadir,” ujar Benyamin, membuka amanatnya.
Sorotannya kali ini tertuju pada perilaku ASN yang masih malas menghadiri apel maupun kegiatan kedinasan. Ia menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat, baik melalui finger print maupun absensi manual. Bahkan, ia melontarkan wacana berani: gaji ASN malas bisa saja dibayarkan secara manual.
“Dengan begitu kita bisa lebih mudah mengontrol,” katanya, disambut riuh rendah di barisan ASN.
Tak hanya soal disiplin, Bupati juga menyinggung distribusi pegawai. Ia menyebut masih banyak distrik kekurangan tenaga, sementara di pusat justru ada ASN yang tak menunjukkan kinerja maksimal.
“ASN yang malas kita dorong ke distrik saja. ASN baru jangan ikut kelakuan lama,” tegasnya.
Namun pesan Benyamin tak berhenti di masalah kedisiplinan. Ia mengungkap fakta mengejutkan terkait kondisi keuangan daerah. Pagu tentatif APBD 2026 dipastikan menurun signifikan. Dana Alokasi Umum (DAU) yang pada 2025 mencapai Rp579 miliar, turun menjadi sekitar Rp515 miliar pada 2026.
“DAU kita sama dengan gaji ASN. Tidak ada perubahan, malah turun. Keinginan memperbaiki kesejahteraan ASN masih berjalan di tempat. Ini kebijakan nasional, bukan hanya Yapen yang terdampak,” jelasnya.
Sorotan lain pun muncul dari isu kesehatan. Yapen kini berada di urutan ketiga kasus HIV/AIDS di Papua. Benyamin mengingatkan ASN untuk menjaga diri, keluarga, dan menghindari perilaku berisiko.
“Penyakit ini seperti fenomena gunung es, terlihat sedikit tapi sebenarnya jumlahnya banyak. Jangan suka selingkuh,” imbauannya menohok, membuat suasana apel semakin hening.
Sementara itu, terkait APBD Perubahan 2025, Bupati menjelaskan dokumen masih dalam tahap evaluasi di Jayapura sebelum dibahas pada November. Ia menekankan meski anggaran menurun, ASN tetap harus profesional menjalankan tugas.
Menutup amanatnya, Benyamin memberi apresiasi bagi ASN yang tetap hadir disiplin. Ia juga menaruh harapan pada generasi muda ASN agar bekerja sesuai tupoksi, menghindari masalah hukum, dan ikut serta menjaga kebersihan kota.
“Kota ini sangat kotor, mari kita ambil bagian untuk membersihkannya,” pesannya, menutup apel dengan nada ajakan penuh tanggung jawab.
Bagi para ASN Yapen, pagi itu bukan sekadar apel, melainkan sebuah pengingat bahwa disiplin, tanggung jawab, dan integritas adalah harga mati.