1000 Hektar Lebih Lahan Pertanian Di Barsel Terdampak Banjir

(pelitaekspres.com) – BUNTOK – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah, tidak hanya berdampak kepada masyarakat serta infrastruktur, tapi juga berdampak pada sektor pertanian dan perkebunan milik masyarakat di daerah setempat.

“Data sementara sekitar 1.378,24 hektare lahan pertanian di daerah kita yang terdampak banjir,” ucap Ida Safitri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Barsel kepada wartawan saat diwawancarai di kantornya, Kamis, (01/02/2024).

Ia menerangkan, hampir disemua wilayah Kabupaten Barsel banjir yang terjadi dan merendam lahan pertanian milik masyarakat, terutama di tiga Kecamatan, yaitu Gunung Bintang Awai (GBA) 295 hektare, Dusun Selatan (Dusel) 543,24 hektare, dan Kecamatan Dusun Utara (Dusut) 540 hektare, yang pada tahun 2024 sekarang memasuki musim Okmar.

“Sedangkan tiga Kecamatan lainnya seperti Jenamas, Karau Kuala dan Dusun Hilir (Duhil) masih dalam pendataan, karena pada tahun ini di tiga wilayah itu masih belum ada penanaman,” terangnya.

Ia menuturkan, bencana banjir berdampak serius terhadap penghasilan masyarakat, terutama dari sektor pertanian dan perkebunan, langkah cepat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel adalah dengan mendata berapa banyak dan luas lahan pertanian yang terdampak, supaya secepat mungkin ditangani.

“Sebab, lahan pertanian dan perkebunan merupakan mata pencaharian masyarakat pada sektor tersebut, untuk itu kami terus memonitoring serta memperhatikan dampak serius pada sektor pertanian dan perkebunan akibat bencana banjir di Kabupaten yang bersemboyan Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini,” tutut wanita yang akrab disapa ibu Ida itu.

Ia mengatakan, untuk situasi pertanaman padi petani pasca banjir di tiga Kecamatan yang terdampak banjir DKPPP bekerjasama dengan petugas POPT, dan Mantri tani turun langsung kelapangan melihat kondisi lahan pertanian masyarakat, agar segera ditangani oleh DKPPP.

Nanti, ujarnya, DKPPP akan terus memantau serta memetakan sejauh mana kerusakan lahan pertanian dan perkebunan yang rusak, akibat banjir yang dialami oleh petani hingga berapa kerugian yang ditimbulkan.

“Bila data yang kita kumpulkan itu sudah selesai, kita dapat melihat berapa banyak kondisi lahan yang bisa diselamatkan untuk dilakukan perawatan, dari serangan hama dan juga dampak dari banjir itu sendiri, sementara untuk lahan yang rusak nantinya akan kita kawal dan berikan bantuan benih kepada para petani, sehingga mereka bisa kembali bertani,” kata Ida Safitri. (Rin).

Tinggalkan Balasan