(pelitaekspres.com) –YAPEN- Penjabat Bupati Kepulauan Yapen Cyfrianus Yustus Mambay, S.Pd, M.Si, didampingi Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Yapen Roy Palunga bersama rombongan melakukan kunjungan ke Asrama Mahasiswi yang terletak diKotaraja Milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen guna melihat langsung kondisi bangunan asrama dan sejumlah mahasiswi asal Yapen yang menghuni asrama tersebut, kunjungan ini dilakukan pada Jumat, 10/03/2023.
Kunjungan ini merupakan respon langsung Penjabat Bupati Yapen Cyfrianus Mambay atas pengaduan maahasiswi dan beberapa warga atas pemalangan jalan masuk ke asrama mahasiswi asal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen tersebut.
Dalam pantauan media dilokasi tersebut, Penjabat Bupati Cyfrianus Mambay bersama rombongan sebelum menghadiri pertemuan yang dijadwalkan Polsek Abepura, Bupati dan rombongan menyempatkan waktu melihat langsung kondisi sebenarnya keadaan mahasiswi di asrama putri tersebut.
Dilokasi asrama Pj Bupati bersama rombongan mengecek keseluruhan kondisi asrama dengan melihat langsung kamar tidur, kamar mandi, dapur dan sarana lainnya yang sangat tampak banyak mengalami kerusakan cukup parah. Pj. Bupati selama mengecek langsung sarana-sarana sambil berdialog dengan para mahasiswi terkait situasi dan keadaan belajar mereka.
Penjabat Bupati Yapen Cyfrianus Mambay kepada media mengatakan beberapa waktu lalu asrama putri milik Pemda Yapen yang berada di Kotaraja Kota Japura ini dipalang jalan masuk ke asrama yang dihuni para mahasiswi asal Yapen yang sedang kuliah di beberapa perguruan tinggi di Kota Jayapura.
Menanggapi pemalangan jalan masuk oleh keluarga Ireuw yang menurut pengakuan mereka sebagai pemilik tanah garapan tersebut, Penjabat Bupati Yapen Mambay menjelaskan bahwa dari informasi yang dihimpun selain jalan akses masuk ke asrama tetapi juga menggembok pintu gerbang asrama mahasiswi itu sehingga tidak lagi menggunakan akses jalan tersebut.
Lanjut dijelaskan Penjabat Bupati Cyfrianus bahwa sebagai Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Yapen merasa bertanggungjawab dan harus hadir menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mahasiswi-mahasiswi yang berada diasrama itu.
Sebab itu, urai Bupati Mambay bahwa dengan situasi tersebut sehingga terbangun komunikasi dan Polsek Abepura telah bantu memediasi dengan mengundang Pemda Yapen, Keluarga Ireuw dan Ondoafi diwilayah adat setempat untuk hadir di Polsek Abepura sama-sama membicarakan solusi penyelesaian.
Namun setelah di Polsek Abepura, perwakilan Keluarga yang diundang tidak hadir sehingga Bupati bersama rombongan berinisiatif mendatangi keluarga Ireuw dikediaman keluarga Ireuw untuk mendengar langsung apa yang diinginkan oleh keluarga.
Dijelaskan lebih lanjut Pj. Bupati Mambay bahwa setelah bertemu keluarga Ireuw hingga pertemuan berakhir, belum ada hasil yang bisa ditindaklanjuti karena keluarga Ireuw belum terbuka menyampaikan keberatan apa yang menjadi keinginan mereka.
Pada pertemuan tersebut, keluarga tetap bersikap untuk menutup akses jalan masuk ke asrama, sehingga tadi telah kami komunikasikan kepada dua Ondoafi Tobati dan Enggros untuk membantu memediasi, sehingga pihak pemda akan menyiapkan dokumen-dokumen kepemilikan tanah dan status pembayaran.
Pemda Yapen akan terus berkomunikasi dengan Ondoafi untuk membantu memediasi agar secepatnya ada solusi penyelesaian. Sebagai pemerintah kami juga berharap kepada pihak keluarga untuk memahami dan bisa buka hati bahwa anak-anak mahasiswa yang tinggal diasrama ini walaupun berasal dari Yapen tetapi mereka adalah anak-anak Papua yang sedang menyiapkan diri untuk masa depan Papua.
Sebagai orang Papua, kami berharap keluarga bisa buka hati, karena inilah kondisi anak-anak Papua yang sedang disiapkan. Selain itu selaku pemda tetap bertanggungjawab untuk bagian yang menjadi beban Pemda maka akan diselesaikan, tutup penjelasan Bupati. (ZR).